Wednesday, November 30, 2011

TAULADAN IMAM HANAFI



Nama asli beliau sejak kecil ialah Nu'man bin Tsabit. Lahir di kota Kufah, 699 Masehi. Ayahnya berasal dari kota Kabul Afghanistan. Dengan ini jelaslah bahwa beliau bukan keturunan Arab asli. Kenapa beliau terkenal dengan sebutan Hanafi? Kisahnya sebagai berikut:

Imam Hanafi mempunyai sejumlah putera, di antaranya bernama Hanifah. Maka orang sering memanggilnya dengan sebutan Abu Hanifah. Kemudian baliau menjadi ulama besar. Dan, di segenap kota besar, Abu Hanifah itulah nama yang terkenal bagi beliau. Beliau berijtihad berdasarkan penelitian tentang hukum Islam. Hasil ijtihad itulah yang dikenal orang dengan sebutan "Mazhab Imam Hanafi".

Menurut riwayat, Ayah Imam Hanafi (Tsabit) dikala masih kecil pernah diajak orang tuanya berziarah kepada Ali bin Abi Thalib. Waktu itu Imam Ali berkenan menerima tamunya dan sebelum kembali ke rumah, beliau berdoa; mudah-mudahan dari antara keturunan Tsabit ada yang menjadi orang yang tergolong baik-baik dan berderajad luhur.


KEPATUHAN IMAM HANAFI.

Dia adalah seorang yang kokoh dan kuat jiwanya, selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan beribadat dan beraklaq karimah. Setiap harinya, disamping sangat rajin menunaikan kewajiban, beliaupun jarang tidur dengan pulas meski malam hari. Tiap-tiap malam yang akhir beliau selalu shalat lail dan membaca al-Qur'an sampai khatam.

Imam Syaqiq al Balkhi berkata: "Imam Abu Hanifah adalah seorang yang terhindar jauh dari perbuatan yang dilarang oleh agama; ia sepandai-pandai orang tentang ilmu agama dan seorang yang banyak ibadahnya kepada Allah; amat berhati-hati tentang hukum-hukum agama."

Imam Ibrahim bin Ikrimah berkata: "Di masa hidupku, belum pernah aku melihat seorang alim yang amat benci kemewahan hidup dan yang lebih banyak ibadahnya kepada Allah dan yang lebih pandai tentang urusan agama, selain Imam Abu Hanifah."


UJIAN BERAT.

Imam Abu Hanifah terkenal berani dalam menegakan kebenaran yang telah diyakini. Berani dalam pengertian yang sebenarnya, berani yang berdasarkan bimbingan wahyu Ilahi. Beliau tak bagitu cinta terhadap kemewahan hidup, maka dari itu tak sedikitpun hatinya khawatir menderita sengsara. Karena sunnatulah masih berlaku bagi manusia, ialah; bahwa orang yang cinta kemewahan hidup di dunia biasanya menjadi panakut, tidak berani menegakan kebenaran yang diridlai Allah.

Beliau adalah seorang yang apabila melihat kemungkaran atau maksiat, dengan seketika itu juga berusaha memusnahkannya. Sifat kelunakan segera lenyap dari hatinya, dan merah kedua matanya, kemudian bertindak keras terhadap kejahatan atau kemungkaran yang diketahuinya.

Beliau berani menolak kedudukan yang diberikan oleh kepala negara; berani menolak pangkat yang ditawarkan oleh pihak penguasa waktu itu dan tidak sagggup menerima hadiah dari pemerintah berupa apapun juga. Hingga karenyanya beliau ditangkap dan ditahan dalam penjara, dipukul, didera dan dianiaya di penjara sampai menyebabkan kematiannya. Yang demikian itu karena beliau seorang pemberani dalam menegakan kebenaran yang diyakininya.

Suatu hari Gubernur Iraq Yazid bin Amr menawarkan jabatan Qadli kepada Imam Hanafi, tetapi beliau menolaknya. Tentu saja sang Gubernur tersingggung dan kurang senang. Perasaan kurang senang itu menumbuhkan rasa curiga. Oleh sebab itu, segala gerak-gerik Imam Hanafi diamat-amati. Kemudian pada suatu hari beliau diberi ancaman hukum cambuk atau penjara manakala masih jua menolak tawaran itu. Sewaktu mendengar ancaman tersebut, Imam Hanafi menjawab: "Demi Allah, aku tidak akan menduduki jabatan yang itu, sekalipun aku sampai dibunuh karenanya."

Sejumlah ulama besar negeri Iraq mengkhawatirkan nasib Imam Abu Hanifah. Mereka datang berduyun-duyuun ke rumahnya untuk menyampaikan harapan supaya beliau suka menerima jabatan yang diberikan itu.

Kata mereka; "Kita memohon kepada engkau dengan nama Allah, hendaknya engkau suka menerima jabatan yang telah diberikan kepada engkau. Gubernur Yazid sudah bersumpah akan menghukum engkau jika masih juga kau tolak tawarannya. Kita masing-masing sebagai kawan yang sangat erat tidak akan suka jika engkau dijatuhi hukuman, dan kita tidak mengharapkan peristiwa itu menimpa diri engkau."

Imam Hanafi tetap teguh, tak bergeming sedikitpun dari kebenaran pendirianya. Akibatnya beliau ditangkap dan dipenjarakan oleh polisi negara selama dua Jum'at. Gubernur memerintahkan agar Imam Abu Hanifah setiap hari dicambuk sebanyak 10 kali.

Sekalipun demikian beliau tetap bersikeras pada pendirian semula. Akhirnya beliau dilepaskan dari penjara setelah menikmati geletaran cambuk algojo sebanyak 110 kali.

Ketika Imam keluar penjara, tampak kelihatan di wajahnya bengkak-bengkak bekas cambukan. Hukuman cambuk itu memang semacam hukuman yang hina. Gubernur sengaja hendak menghinakan diri beliau yang sebenarnya mulia itu.

Hukuman itu oleh Imam Hanafi disambut dengan penuh kesabaran serta dengan suara bersemangat beliau berkata: "Hukuman dunia dengan cemeti masih lebih baik dan lebih ringan bagiku tinimbang cemeti di akherat nanti."

Demikian hal ihwal Sang Imam tatkala menghadapi ujian berat pada pertama kali. Padahal beliau sudah berusia agak lanjut, kurang lebih 50 tahun.

Imam Abu Hanifah di usia itu sempat menyaksikan peralihan kekuasaan negara, dari tangan bani Umayyah ke tangan bani Abbasiyyah sebagai kepala negara pertama adalah Abu Abbas as Saffah. Sesudah itu kepala negara digantikan oleh Abu Ja'far al Manshur, saudara muda dari Khalifah sendiri.

Pada masa pemerintahan Abu Ja'far, Imam Abu Hanifah mendapat panggilan dari Baginda di Bagdad. Sesampai di istana, beliau di tunjuk dan diangkat menjadi hakim (qadhi) kerajaan di Baghdad. Baginda bersumpah keras bahwa beliau harus menerima jabatan itu. Tawaran jabatan setinggi itu beliau tolak dan bersumpah tidak akan sanggup mengerjakannya.

Di tengah pertemuan ada seorang yang pernah menjadi santrinya dan sekarang menjadi pegawai kerajaan, tiba-tiba memberanikan diri berkata kepada beliau: "Apakah guru akan tetap menolak kehendak Baginda, padahal Baginda telah bersumpah akan memberikan kedudukan tinggi kepada guru.

Imam Hanafi dengan tegas menjawab: "Amirul mu'minin lebih kuat membayar kifarat sumpahnya dari pada saya membayar kifarat sumpah saya."

Oleh karena tetap menolak pengakatan itu, maka sebagai ganjarannya Baginda merintahlan agar Imam Abu HAniafah ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara Baghdad, sampai pada massa yang ditentukan oleh Baginda sendiri.

Suatu hari, ada perintah menghadap dari istana, kemudian Baginda bertanya kepada beliau: "Adakah engkau telah suka dalam keadaan seperti ini?"

Jawabnya tenang, "Semoga Allah memperbaiki Amirul Mu'minin! Wahai Amirul Mu'minin takutlah engkau kepada Allah, dan janganlah engkau bersekutu dalam kepercayaan engkau dengan orang yang tidak takut kepada Allah! Demi Allah, saya bukanlah orang yang boleh dipercaya di waktu tenang. Maka bagaimana mungkin saya menjadi orang yang boleh dipercaya diwaktu marah? Sungguh saya tidak sepatutnya diberi jabatan yang sedemikian itu!"

Baginda berkata: "Kamu berdusta, karena kamu patut memegang jabatan itu!"

"Ya Amirul Mu'minin! Sesungguhnya baginda telah menetapkan sendiri (bahwa saya seorang pendusta). Jika saya benar, saya telah menyatakan bahwa saya tidak patut menjabat itu, dan jika saya berdusta, maka bagaimana Baginda akan mengangkat seorang hakim yang berdusta? Di samping itu, saya ini adalah seorang hamba yang dipandang rendah oleh bangsa Arab, dan mereka tidak akan rela diadili oleh seorang golongan hamba (maula) seperti saya ini."

Amirul mu'minin merasa tak mampu lagi membujuk dan melunakan ketegaran pendirian sang Imam. Maka baginda bermaksud memangggil ibunda Imam Abu Hanifah yang waktu itu hidup pada usia sepuh. Sang Ibu diperintahkan agar berkenan membujuk anaknya agar suka menerima jabatan yang telah diberikan baginda berulang kali. Tetapi segala macam bujukan dan daya upaya sang Ibu senantiasa ditolak dengan halus dan keterangan yang sopan.

Pada suatu hari sang Ibu berkata, "Wahai Nu'man! Anakku yang kucintai! Buang dan lemparkan jauh-jauh pengetahuan yang telah engkau punyai ini, melainkan penjara, pukulan cambuk dan kalung rantai besi!"

Perkataan yang sedemikian itu, hanya dijawab oleh beliau dengan lemah lembut dan senyuman manis: "O... ibu! Jika saya menghendaki akan kemewahan hidup di dunia ini, tentu saya tidak dipukuli dan tidak dipenjarakan. Tetapi saya menghendaki akan keridhlaan Allah swt semata-mata, dan memelihara ilmu pengetahuan yang telah saya dapati. Saya tidak akan memalingkan pengetahuan yang selama ini saya pelihara kepada kebinasaan yang dimurkai Allah.

KHATIMAH

Imam Abu Hanifah adalah seorang alim (ulama) sejati. Selain ahli di bidang ilmu kalam dan ilmu fiqh, juga mempunyai kepandaian tentang ilmu lainnya, seperti ilmu sastra Arab dan ilmu hikmat.

Pernyataan para cerdik pandai di zamannya cukup menjadi bukti bahwa Imam Hanafi memang seorang yang berguna bagi masyarakat kaum muslimin pada masa itu, bahkan pada masa berikutnya.

Imam Jarir berkata bahwa Imam Mughirah pernah berkata kepadanya, "Duduklah kamu bersama Abu Hanifah, tentu kamu menjadi orang yang pandai. Karena sesungguhnya jika Imam Ibrahim an Nakha'i masih hidup, niscaya beliau duduk bersama-sama Abu Hanifah."

Lebih jauh dari itu beliau adalah seorang ilmuwan yang konsisten dengan disiplin ilmunya. Ilmu yang didasarkan dan bersumber dari al-Qur'an. Sikap konsistenya memang harus dibayar mahal, karena mempertaruhkan hidupnya sendiri.

Beliau seorang yang berjiwa teguh, berhati-hati terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya oleh kebanyakan orang. Dengan kenyataan itu, patutlah jika Imam Abu Hanifah itu seorang yang berani menghadapi malapetaka yang bagaimana pun juga, dan tidak ada perasaan takut menempuh bahaya dalam menegakan kebenaran yang lebih diyakini.

Itulah sebabnya kenapa Imam Abu Hanifah bersikeras tak mau menerima tawaran jabatan tinggi yang tentu saja bagi para pelacur ilmu sangat menggiurkan. Beliau bukan orang yang keras kepala yang maunya lari dari tanggung jawab.

Imam Hanafi tahu persis, apa jadinya jika dia masuk dalam jajaran pejabat pemerintahan waktu itu. Yang jelas pemerintahan bani Ummayah dan Bani Abbasiyah berdiri bukan atas dasar sunnah Rasul. Bentuk pemerintahannya monarkhi, yang sebagian besar bertentangan dengan asas Islam. Kebijakan negara lebih banyak bertumpu pada kehendak raja (penguasa). Sekirannya sang raja seluruh kehendaknya didasarnya al-Qur'a, hal itu tak menjadi masalah.

Tapi waktu itu keadaannya lain. Kehendak raja begitu dominan. Imam Hanafi tak sudi menjadi Qadhi karena khawatir kebenaran sejati tak bebas bergerak dan dipasung. Beliau merasa bebas berada di luar birokrasi, bisa leluasa menyampaikan kebenaran tanpa harus sungkan jabatanya. Lebih-lebih sungkan kepada baginda raja. Di samping itu juga karena hal itu sama artinya ikut berpartisipasi dan melestarikan kedzaliman sang penguasa. Sebenarnya, andaikan pemerintah secara total mau mengikuti sunnah Rasul, Imam Hanafi tak keberatan diangkat menjadi Qadhi.

Suatu hari untuk ke sekian kalinya beliau dipanggil, lalu dipaksa meminum segelas racun, dan oleh beliau lalu diminumlah minuman itu. Setelah kembali ke penjara, badannya terasa tidak enak. Tak lama kemudian beliau wafat, dalam keadaan menderita dalam usia 70 tahun.

10 CARA AGAR DI CINTAI ALLAH



leh: Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Sesungguhnya sebab-sebab yang dapat mendatangkan kecintaan (dari Allah subhanahu wa ta'ala) ada sepuluh sebab:

1.Membaca dan mentadaburi Al-Qur'an, serta memahami makna-maknanya dan maksud yang terkandung di dalamnya

2.Mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan menjalankan amalan-amalan sunat sesudah menyempurnakan amalan wajib

3.Terus menerus berzikir kepada Allah dalam setiap keadaan, baik dengan lisan, hati, perbuatan mahu pun keadaan, kerana kadar kecintaan bergantung pada zikir

4.Mengutamakan apa-apa yang Allah cintai daripada apa yang engkau cintai ketika hawa nafsu sedang menguasai

5.Hati senantiasa menelaah dan memperhatikan nama-nama Allah dan sifat-sifatnya, dan mendalaminya di taman dan medan ilmu pengetahuan ini

6.Menyaksikan berbagai kebaikan dan nikmat Allah yang lahir dan batin

7.Merasa rendah dan tunduk hatinya di hadapan Allah, dan ini merupakan sebab yang sangat menakjubkan

8.Menyendiri (untuk beribadah) pada waktu turunnya Allah (ke langit dunia pada sepertiga terakhir dari waktu malam) dan membaca kitab-Nya, lalu menutupnya dengan istighfar dan taubat

9.Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah dengan jujur, mengambil buah yang baik dari perkataan mereka, dan engkau tidak berbicara kecuali jika nampak kuat adanya maslahat dalam berbicara dan engkau tahu akan menambah manfaat bagi dirimu dan orang lain

10.Menjauhi setiap sebab yang akan menjadi penghalang antara hati dengan Allah

Friday, November 25, 2011

GOLONGAN YANG DICINTAI OLEH ALLAH S.W.T



Surah Ali Imran, ayat :31. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang..

Kali ini pula dijelaskan lapan golongan yang disukai oleh Allah yang disebut dalam al-Quran SWT.


1.Al-Muhsinun - golongan yang melakukan kebaikan

"Kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang suka berbuat kebaikan"-Al-Baqarah:195


2.At-tawwabun - golongan yang suka bertaubat

"Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaubat kepada-Nya"-Al-Baqarah 222


3.Al-Mutatahhirun - golongan yang suka menyucikan diri kepada Allah

"Dan mengasihi orang-orang yang sentiasa menyucikan diri"-Al-Baqarah 222


4.Al-Muttaqun - golongan orang-orang yang bertaqwa

"Maka sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa"-Ali-Imran :76


5.Al-Sobirun - golongan orang-orang yang sabar

"Dan Allah sentiasa mengasihi orang-orang yang sabar"-Ali-Imran :146


6.Al-Mutawakkilun - golongan yang hanya berserah diri kepada Allah

"Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertawakal kepada-Nya"-


7.Al-Muqsitun - golongan yang berlaku adil

"Kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil"-Al-Maidah:42


8.Al-Muqatilun fi Sabilillah - golongan yang berjihad kepada jalan Allah

"Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela agama-Nya,dalam barisan yang beratur rapi,seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh"-As-Saff:4

Berusahalah agar kita tergolong dalam salah satu golongan ini.

GOLONGAN YANG DIBENCI OLEH ALLAH S.W.T



Berikut dinyatakan lapan golongan yang tidak disukai oleh Allah SWT sebagaimana yang terdapat dalam al-Quran. Semoga kita dapat menghindarikan diri dari termasuk dalam golongan tersebut:-


1.Al-Mu'tadun -golongan yang menentang dan melampaui batas
-"Kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang -orang yang melampaui batas"-Al-Baqarah :190


2.Az-Zalimun - golongan yang suka melakukan kezaliman
-"Allah tidak suka kepada orang-orang zalim"-Ali-Imran:57


3.Al-Mufsidun - golongan yang suka melakukan kerosakan
-"Sedang Allah tidak suka kepada orang-orang yang melakukan kerosakan"-Al-Maidah :64


4.Al-Musrifun - golongan yang boros/membazir
-"Sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang melampau(melakukan pemborosan)"-Al-An'am 141


5.Al-Kha'inun - golongan yang melakukan pengkhianatan
-"Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang khianat."-Al-Anfal:58


6.Al-Mustakbirun - golongan yang sombong
-"Sesungguhnya Dia tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur"-An-Nahl:23


7.Al-Farihun dan al-Mukhtalun - golongan yang suka membangga diri
-Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang bermegah-megah(membangga diri)"-Al-Qasas:76

-Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur dan membangga diri"-An-Nisa':36

8. Al-Mujahirun bil Qaul al-Musi' - golongan yang suka mengucapkan kata-kata buruk
-"Allah tidak suka kepada perkataan2 yang buruk yang di katakan dengan berterus-terang(untuk mendedahkan kejahatan orang)kecuali oleh orang yang teraniaya."-An-Nisa':148

Semoga Allah melindungi diri kita dari tergolong dalam lapan golongan ini.

Thursday, November 24, 2011

KAMBING KELUARKAN SUSU DAN MADU SEBAGAI GANJARAN MULIAKAN TETAMU



SYAIKH Abu Ar-Rabi’ menceritakan, “Aku sering kali mendengar cerita mengenai seorang wanita salehah bernama Fiddhah. Beliau tinggal di sebuah desa.

Aku tidak biasa mengunjungi wanita. Tetapi, apabila mendengar kisah ajaib mengenai dirinya, aku teringin mengunjungi wanita itu.

Orang ramai berkata beliau memiliki kambing betina ajaib yang mengeluarkan susu dan madu. Aku sangat takjub mendengar cerita ini sehingga aku membeli mangkuk kemudian pergi ke rumahnya.

Aku berkata kepada wanita salihah itu: “Aku mendengar cerita mengenai kambing betinamu yang dapat mengeluarkan susu dan madu. Aku sangat ingin ikut memperoleh keberkatan.”

Dia menyerahkan kambing betina terbabit kepadaku, kemudian aku memerah susunya. Aku melihat susu dan madu keluar dari puting susunya. Kemudian, aku segera meminum susu dan madu itu.

Apabila aku bertanya bagaimana wanita itu dapat memiliki kambing betina berkenaan, dia berkata: “Dulu kami sangat miskin dan tidak mempunyai apa-apa kecuali kambing betina yang dengan susunya kami memperoleh nafkah. Ketika Aidiladha menjelang, suamiku berkata: Kita tidak memiliki apa-apa kecuali kambing betina ini. Marilah ia kita korbankan dengan nama Allah.

Aku berkata: Kita tidak memiliki apa-apa kecuali susu ini untuk penghidupan kita. Allah tidak mewajibkan kita berkorban binatang dalam keadaan seperti ini. Haruskah kita mengorbankan kambing betina itu? Suamiku setuju dengan pendapatku dan kami merencanakan menunda berkorban hingga Aidiladha yang berikutnya.

Pada saat itu juga, kami kedatangan tetamu sehingga aku berkata kepada suamiku: Kita diperintahkan menjamu tetamu sedangkan kita tidak memiliki apa pun kecuali kambing betina ini. Marilah kita sembelih kambing itu dan dagingnya kita masak untuk menjamu tetamu kita.

Ketika suamiku bersiap-siap menyembelihnya, aku berkata kepadanya: Sebaiknya disembelih di luar rumah, di belakang tembok supaya anak kita tidak menangis melihat kambing itu disembelih.

Maka suamiku pergi keluar rumah bersama kambing betina itu. Selepas dia pergi, tiba-tiba aku lihat kambing betina itu berdiri di tembok. Kerana kambing itu sangat mirip dengan kambing betinaku, aku mengira ia adalah kambing betinaku yang terlepas daripada pegangan suamiku.

Ketika aku pergi keluar, aku sangat terkejut kerana suamiku sudah menyembelih kambing kami dan sedang melapahnya. Aku berkata kepadanya: Betapa ajaibnya, ada kambing lain yang mirip dengan kambing kita masuk ke dalam rumah.

Ketika aku menceritakan kejadian kambing itu, suamiku berkata: “Semoga Allah mengurniakan ganti yang lebih baik kerana kita mengorbankan kambing betina demi menghormati tetamu.”

Inilah kambing yang mengeluarkan susu dan madu. Semua ini terjadi kerana kami menjamu tetamu. Kemudian, wanita itu berkata kepada anaknya: “Anakku, kambing ini memakan (apa yang ditanam) dalam hati. Selama hatimu bersih dan tidak dikotori kemaksiatan, ia akan mengeluarkan susu yang baik. Tetapi, apabila hatimu kotor, susu dikeluarkan juga menjadi buruk. Jagalah hatimu daripada kemaksiatan, maka semuanya akan bermanfaat bagimu.”

AL-KINDI



Al-Kindi merupakan tokoh atau ahli falsafah Muslim pertama keturunan Arab dari suku Kindah yang amat produktif dan menguasai pelbagai cabang ilmu pengetahuan. Nama sebenar beliau ialah Abu Yusuf Yaqub Ibn Ishaq Al-Khindi atau juga dikenali sebagai Al-Khindi (801-873). Al-Kindi dilahirkan di Kufah, pusat pengajian dunia pada masa itu. Bapanya adalah Gabenor Kufah pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiah di bawah khalifah al-Mahdi dan Harun ar-Rashid.

Al-Kindi merupakan keturunan suku kaum Kinda yang telah berpindah dari Yemen. Minatnya terhadap ilmu falsafah begitu tinggi terutama ketika beliau mengunjungi Baghdad. Di sini juga Khalifah Al-Ma’mun telah mendirikan Baitulhikmah dan mempengaruhi beliau untuk menimba ilmu dan beliau sangat senang dengan suasana intelektual di kota ini. Di sinilah akhirnya beliau dikenali sebagai seorang sarjana terkemuka di Baghdad.

Pendidikan al-Kindi bermula di Kufah, kemudiannya di Basrah, dan akhirnya di Baghdad. Pengetahuan tentang ilmu falsafah amat tinggi dan menurut beliau falsafah harus diterima sebagai sebahagian peradaban Islam. Khalifah al-Ma’mun melantiknya ketua di pusat pengajian di Baghdad, yang merupakan pusat yang baru sahaja ditubuhkan bagi penterjemahan teks-teks falsafah dan saintifik orang Yunani. (Beliau juga terkenal kerana penulisan seni khatnya yang cantik, dan pada suatu ketika pernah bekerja sebagai jurutulis kepada al- Mutawakkil)

Apabila al-Ma’mun meninggal dunia, abangnya (al-Mu’tasim) menjadi Khalifah, dan al-Kindi dikekalkan dalam jawatannya, serta mengajar anak al-Mu’tasim. Bagaimanapun, ketika pemerintahan al-Wathiq, dan terutamanya al-Mutawakkil, peluang al-Kindi mulai surut. Terdapat pelbagai teori-teori mengenai ini: sesetengah orang mengatakan ‘kejatuhan’ al-Kindi akibat persaingan di pusat ilmu pengetahuan dan yang lain pula merujuk kepada penyeksaan yang ganas oleh al-Mutawakkil terhadap orang Islam yang tidak ortodoks (serta bagi bukan Muslim). Malah, pada suatu ketika, al-Kindi pernah dipukul dan perpustakaannya disita. Al-Kindi sebenarnya memiliki perpustakaan peribadi, iaitu al-Kindiyah. Di perpustakaan itulah beliau menghimpun pelbagai karya dan manuskrip dalam berbagai-bagai bidang ilmu pengetahuan. Akan tetapi, ada keluarga ilmuwan, Bani Musa yang iri hati terhadap perpustakaannya yang besar dan luas itu. Mereka mengadakan persengkokolan dengan Khalifah al-Mutawakkil dan berjaya memujuk khalifah untuk menyita perpustakaannya dan memberikan kepada mereka. Namun akhirnya perpustakaan itu dikembalikan semula kepada al-Kindi.

Al-Kindi merupakan seorang pakar dari pelbagai bidang pemikiran yang berbeza. Beliau merupakan pakar dalam muzik, falsafah, astronomi, perubatan, geografi, dan matematik. Selama hayat beliau (dan untuk kira-kira seabad selepas itu) beliau dianggap sebagai ahli falsafah Muslim dan paling besar, ada akhirnya hanya diatasi oleh nama-nama hebat seperti Abu Al-Nasr Al-Farabi (Al-Pharabius) dan Ibn Sina (Avicenna). Beliau dianggap sebagai ahli falsafah Arab keturunan paling agung, walaupun sesungguhnya beliau sering dirujuk hanyalah sebagai “ahli falsafah Arab”.

Satu daripada matlamat utama falsafahnya adalah untuk mengabung kesesuaian antara falsafah dan teologi alam di suatu pihak dan teologi spekulatif dan diwahyukan di suatu pihak yang lain (bagaimanapun sebenarnya beliau menolak teologi spekulatif). Beliau menekankan, bagaimanapun, wahyu adalah sumber pengetahuan lebih hebat dalam sekurang-kurangnya sesetengah bidang, dan ia menjamin perkara-perkara mengenai kepercayaan yang akal pemikiran tidak boleh mendedahkannya.

Pendekatannya kepada bidang falsafah bukanlah hasil pemikiran yang asal, tetapi merangkumi penulisan Aristotelian dan neo Plato. Bagaimanapun, hasil kerjanya amat penting kerana beliau memperkenalkan dan mempopularkan falsafah Yunani di kalangan cendekiawan Muslim. Kebanyakan apa menjadi perbendaharaan falsafah ‘piawaian Arab’ berasal daripada al-Kindi, dan sesungguhnya, jika tidak kerana al-Kindi, ‘hasil kerja’ ahli falsafah seperti al-Farabi, Ibn Sina, dan al-Ghazali mungkin tidak mencapai tahap yang mengagumkan.

Sebagai seorang doktor, al-Kindi merupakan ahli farmakologi pertama yang menentukan dan menggunakan dos ubat yang betul untuk kebanyakan daripada jenis dadah yang terdapat pada masa itu. Sebagai salah seorang ahli kimia yang tersohor, beliau telah membuktikan akan kesilapan mitos yang mengatakan logam asas mudah diubah menjadi logam berharga seperti emas atau argentum. Dalam bidang matematik pula, beliau menulis beberapa buah buku yang ditujukan khusus bagi sistem nombor, dan banyak menyumbang bagi asas hisab moden. Al-Kindi juga mempopularkan angka Hindu-Arabic di kalangan orang Arab.

Al-Kindi menulis sekurang-kurangnya 250 buah buku, kebanyakannya sumbangannya bagi geometri (32 buah buku), falsafah dan perubatan (22 buah buku), ilmu logik (9 buah buku), dan fizik (12 buah buku). Pengaruhnya dalam bidang fizik, matematik, ubat, falsafah dan muzik adalah meluas dan berpanjangan selama beberapa abad. Abu Yusuf Yaqub Ibn Ishaq al-Khindi juga aktif dalam bidang terjemahan. Beliau adalah antara penterjemah awal yang terlibat dalam menterjemahkan hasil karya dalam bidang Yunani ke dalam bahasa Arab.

Kebanyakan daripada buku-buku beliau, malangnya telah hilang. Bagaimanapun beberapa yang terselamat dalam bentuk terjemahan Latin oleh Gherard Cremona, dan yang lain telah ditemui dalam manuskrip Arab — yang lebih penting lagi, 24 buah hasil karya beliau yang hilang telah dijumpai semula.

Antara sumbangan besar al-Kindi ialah 11 buah teks yang menerangkan mengenai nombor dan analisis nombor. Al-Kindi memberikan sumbangan besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain menulis banyak buku, beliau juga membantu para penguasa dalam merancang dan membina terowong, jambatan, alat peperangan dan alat pengukur ilmiah. Sebagai ahli kimia, beliau telah berhasil mensintesiskan beberapa campuran dan berjaya menghasilkan peralatan perang, kaca, perhiasan dan minyak wangi, melalui proses kimia, seperti penyulingan, penguapan, peleburan, dan pengendapan.

Al-Kindi juga menghasilkan 241 buah buku dalam pelbagai bidang yang merangkumi bidang seperti berikut:
Astronomi (16 buah)
Arithmetik (11 buah)
Geometri (32 buah)
Perubatan (22 buah)
Fizik (12 buah)
Falsafah (22 buah)
Logik (9 buah)
Psikologi (5 buah)
Muzik (7 buah)

Susunan WAN SUHAIBAH WAN SU

Wednesday, November 23, 2011

SYAHID DALAM MENJALANKAN TUGAS RASULULLAH S.A.W



Dalam kebanyakan surat-surat yang dikirimkan oleh Rasulullah SAW kepada beberapa orang raja adalah bertujuan supaya mereka memeluk agama Islam, salah seorang di antaranya ialah raja Busra, surat kepada raja ini di hantar oleh Haris bin Umar Azdi ra. Sewaktu membawa surat ketika Haris bin Umar ra. sampai di Mauta beliau telah dibunuh oleh Sharabbil Ghassani, yakni salah seorang gabenor Kaisar.

Pembunuhan ini adalah bertentangan dengan semua undang-undang kesusilaan di antara suku-suku, sebab Haris bin Umar ra. adalah utusan untuk menyampaikan surat. Rasulullah SAW sangat dukacita atas kematian Haris, lalu baginda mengumpulkan seramai 3000 pejuang yang gagah berani untuk menentang musuh yang jahat itu. Rasulullah SAW, melantik Zaid bin Harthah sebagai ketua pasukan.

Kemudian Baginda SAW, bersabda kepada para pejuang yang akan ke medan pertempuran: “Sekiranya Zaid terbunuh maka Jaafar bin Abi Talib hendaklah mengetuai pasukan dan jika Jaafar juga terbunuh maka Abdullah bin Rawahah hendaklah mengetuai pasukan. Dan sekiranva Abdullah juga terbunuh maka bolehlah kamu semua memilih seorang ketua di kalangan kamu orang yang kamu kehendaki.” Seorang Yahudi yang kebetulan berada di situ berkata: “Pasti ketiga-tiga mereka ini akan terkorban kerana ini adalah lumrah sebagaimana para-para Nabi yang terdahulunya selalu meramalkan.”

Sebelum tentera Islam berangkat menuju ke medan pertempuran, Rasulullah SAW memberikan sehelai bendera putih yang diperbuat sendiri oleh baginda SAW kepada Zaid. Rasulullah SAW menemani tentera-tentera Islam beberapa langkah di luar Kota Madinah dan baginda berdoa: “Semoga Allah SWT akan mengembalikan kamu semua dengan selamat dan memperolehi kejayaan. Semoga Allah memelihara kamu semua dari segala kejahatan.”

Setelah Rasulullah SAW selesai berdoa, Abdullah bin Rawahah menyampaikan tiga rangkap syair yang bermaksud:

“Aku hanya mengiginkan keampunan terhadap segala dosa-dosaku dan sebilah pedang untuk menyebabkan darah-darah merahku memancar keluar seperti air yang mengalir keluar dari mata air. Atau sebilah tombak untuk menembusi masuk keliang hatiku dan isi perutku. Dan ketika insan-insan melalui di tepi kuburku, mereka akan berkata: Semoga engkau telah gugur kerana Allah.... berjaya dan makmur. Engkau sesungguhnya insan yang berjaya dan makmur.”

Di pihak musuh pula ketuanya yang bernama Sarjil, telah mengetahui mengenai persediaan tentera Islam, Sarjil mengumpulkan 100,000 tentera yang lengkap dengan alat kelengkapan perang untuk menghadapi serangan tentera Islam. Ketika, Sarjil dan bala tenteranya hendak mara, ia mendapat berita bahawa Kaisar sendiri sedang mara dengan satu batalion tentera yang terdiri dari 100,000 orang untuk menolong Sarjil. Apabila berita ini sampai kepada para sahabat yang sedang dalam perjalanan untuk berperang dengan pihak musuh, mereka merasa ragu-ragu dan mereka berfikir samada mara atau pun tidak untuk menentang musuh Islam yang berjumlah 200,000 orang itu. Atau mereka mengirim utusan kepada Rasulullah SAW untuk mendapatkan nasihat.

Dalam ragu-ragu itu Abdullah bin Rawahah dengan penuh semangat pejuang berkata dengan suara yang lantang:

“Wahai para sahabatku, apakah yang membimbangkan kamu semua. Apakah tujuan sebenar kamu semua datang kesini? Bukankah kamu semua datang kesini untuk mati syahid. Kita sebagai pejuang-pejuang Islam tidak pernah memperjuangkan tenaga kita dengan kekuatan senjata dan kekuatan bilangan tentera. Perjuangan kita adalah semata-mata kerana Islam yang telah dimuliakan oleh Allah SWT ke atas setiap kita pejuang-pejuang agamaNya. Kita hendaklah mempastikan salah satu antara dua: Kemenangan atau syahid.”

Apabila para sahabat yang lain mendengar kata-kata semangat dari Abdullah bin Rawahah, maka para sahabat pun bertekad untuk bertemu dengan tentera-tentera Kristian di medan peperangan Mauta. Apabila sampai di medan pertempuran, Zaid ra. menggenggam bendera di tangan dan mengarahkan tugas bagi menghadapi pertempuran, maka berlakulah pertempuran yang sengit di antara tentera Islam dengan tentera Kristian.

Dalam pertempuran yang sedang rancak berjalan itu, saudara lelaki Sarjil mati dan Sarjil sendiri melarikan diri dan bersembunyi di dalam sebuah kubu. Sarjil telah mengirim berita kepada Kaisar tentang masalahnya dan meminta bantuan tentera, maka Kaisar pun menghantar tenteranya yang gagah berani seramai 200,000 untuk membantu Sarjil. Tentera Islam tetap bertarung dengan semangat jihad walaupun angka tentera musuh jauh berbeza dari tentara Islam yang cuma 3000 orang sahaja.

Dalam pertempuran yang sengit itu maka syahidlah Zaid ketua panglima tentera Islam. Jaafar ra. mengambil alih sebagai ketua dan menggenggam bendera, beliau dengan sengaja melumpuhkan kaki kudanya agar beliau tidak dapat meninggalkan medan pertempuran jika datang perasaannya untuk meninggalkan medan pertempuran. Dalam peperangan yang sedang rancak berjalan itu Jaafar membaca beberapa ungkapan syair:

“Wahai manusia! Betapakah indahnya syurga. Dan betapa gembiranya tentang kehampirannya! Kecelakaan orang-orang Rom berada di dalam genggaman tangan, aku mesti hapuskan mereka semua.”

Dengan memegang bendera Islam yang berkibaran di sebelah tangan dan sebelah tangan lagi memegang pedang beliau terus meluru ke arah musuh. Sewaktu meluru tangan kanan beliau yang memegang bendera telah ditetak, beliau dengan segera memegang bendera dengan tangan kiri, tetapi tangan kiri beliau juga ditetak, beliau tetap memegang kuat dengan menggigit bendera dengan bantuan kedua belah bahunya yang telah kudung. Darah mengalir seperti air paip. Datanglah musuh dari arah belakang lalu menetak Jaafar ra. sehingga terbelah dua, dan syahidlah Jaafar ra. Umur Jaafar ra. ketika itu ialah 33 tahun.

Abdullah bin Umar ra. menceritakan, “Ketika kami mengangkat beliau keluar dari medan pertempuran. Kami dapat mengira bahawa terdapat 90 liang luka di badan beliau.”

Sewaktu Jaafar ra. terbunuh Abdullah bin Rawahah sedang makan daging di penjuru medan peperangan. Beliau sudah tiga hari kelaparan. Sebaik sahaja beliau mendengar berita tentang kematian Jaafar. Dengan segera beliau mencampakkan daging dengan berkata “Abdullah kamu ini asyik sibuk dengan makan, sedangkan Jaafar telah sampai ke syurga.”

Tanpa membuang masa Abdullah bin Rawahah terus mencapai bendera dan meluru ke arah musuh. Dalam pertempuran anak-anak jarinya banyak yang parah dan banyak yang tergantung dengan isi. Beliau meletakkan anak-anak jarinya ke bawah lalu dipijak dengan kaki dan ditarik sehingga jari-jarinya bercerai dari tangannya. Kemudian beliau terus mara dan beliau berhenti sebentar dan memikirkan tentera Islam yang sedikit berbandingkan tentera musuh yang ramai. Dalam tengah berangan-angan itu dia tersentak dan berkata ia dalam hatinya: “Wahai hati, apa yang menyebabkan kamu memikirkan demikian?” Adakah kerana cinta kepada isteriku? Kalau begitu aku ceraikan kamu pada saat ini juga. Adakah kerana hamba-hamba? Kalau begitu aku bebaskan mereka semua. Adakah kerana kebun? Kalau begitu aku berikan sebagai sedekah.”

Oleh kerana keletihan dan kelaparan, beliau turun dari kudanya, sementara sepupunya datang membawa sekeping daging kepadanya dengan berkata: “Kamu tidak dapat tidur dan makan kerana kelaparanmu selama tiga hari.” Apabila Abdullah hendak mengambil daging tersebut, beliau mendengar laungan musuh di salah satu sudut medan pertempuran, beliau melemparkan daging tersebut. Dengan pedang yang terhunus beliau meluru ke arah musuh dan berjuang sehingga beliau syahid di medan pertempuran itu.

PENDETA YANG MEMELUK ISLAM



SAYA menerima anugerah gelaran yang sangat mulia, iaitu Bhagwan (tuhan) daripada pengikut-pengikut saya. Tetapi saat itulah sebenarnya saya berada dalam kesesatan dan kegelapan dan saya tercari-cari cahaya untuk keluar daripada kegelapan itu," katanya.

Dr. Maharaj atau nama sebenarnya Achariya Mahant Dr. Shri Shakti Saroopji Maharaj Adasin Dharmachariya Odai Shakti bukan sahaja penganut Hindu sebelum memeluk Islam tetapi beliau sebenarnya tokoh Hindu terkemuka di India.

Sami atau pendeta besar yang bertahun-tahun lamanya berkhidmat di kuil-kuil besar termasuk di Kuil Ban Khand Ashram Brindaban di Mathura, Uttar Pradesh di utara India untuk menyebarkan agama Hindu. Tugasnya melatih pendeta-pendeta untuk menyebarkan agama itu.

Begitu pun tidak sahaja tugas tersebut sebagai meneruskan tradisi warisan keluarga dan keturunan (dilahirkan dalam keluarga Guru Nanak Vedi Wanash). Bahkan beliau amat berilmu kerana mempunyai pelbagai kelulusan akademik dalam pengajian agama.

Ini termasuk pemegang sarjana dalam pengajian Orientalism dari Universiti Allahabad India, sehinggalah Doctor Of Divinity dari Universiti Oxford, United Kingdom.

Beliau turut boleh bertutur dan menulis dalam 12 bahasa iaitu Bahasa Inggeris, Sanskrit, Greek, Dibro, Prakirit, Pali, Gurmukhi, Marhathi, Gujrati, Urdu dan juga Bahasa Arab.

Semua itu adalah kelebihan untuk beliau menguasai pengetahuan mengenai 10 agama besar dunia yang lain terutamanya Kristian dan Islam itu sendiri.

Kehebatan itu menyebabkan banyak pihak cuba menguji beliau. Paling menarik apabila Dr. Maharaj mendapat pengiktirafan tinggi oleh pusat Gereja Roman Katholik (Vatican City) apabila beliau mendapat undangan khas Pope, Paul VI pada tahun 1981.

"Atas undangan khas itu, mereka sebenarnya cuba memberi tekanan yang cukup hebat apabila saya dikehendaki bercakap tujuh topik berbeza atas pengetahuan yang saya miliki mengenai Kristian.

"Saya berjaya membuatkan mereka berpuas hati dengan hujah-hujah sehinggakan saya dianugerahi gelaran dan penghormatan khas menjadi warga Vatican City sebagai satu usaha untuk menarik saya untuk memeluk Kristian.

"Tetapi secara peribadi saya sama sekali tidak tertarik bertukar agama malah pulang semula ke India," katanya.

Sebenarnya, beliau lebih terpengaruh dengan ajaran Islam walaupun berjaya memuaskan pihak Vatican atas pengetahuan luasnya terhadap ajaran Kristian.

Pada tahun yang sama (1981) beliau menyampaikan syarahan dalam pertemuan di Kuil Ashram Param Dham yang turut dihadiri tokoh-tokoh agama Hindu yang lain.

Ini termasuklah Dada Dharam Adhikari yang secara tiba-tiba mengajukan satu soalan kepada Dr. Maharaj.

"Swami Ji, anda telah mengenali dan mempelajari pelbagai agama yang ada di dunia ini. Pada pandangan awak sekarang, dalam banyak-banyak agama, agama manakah yang awak rasa paling baik untuk dianuti oleh seluruh manusia?"

Soalan yang tidak disangka-sangka itu dijawab pendek tetapi tegas oleh Dr. Maharaj: "Islam".

"Tetapi Islam sebuah agama yang mengongkong umatnya," tanya Dada Dharam yang lebih terkejut dengan jawapan Dr. Maharaj.

Dr. Maharaj pun menjawab: "agama yang disebut sebagai sangat mengongkong itu, agama itu jugalah memberi kebebasan kepada umatnya. Malah sebenarnya agama yang dianggap tidak mengongkong manusia itulah menyebabkan penganutnya menjadi tidak bebas, terikat kepada pelbagai peraturan dan ajaran yang tidak masuk akal.

"Pada hakikatnya, manusia memerlukan agama yang mengongkong kehidupan supaya kehidupan mereka di dunia ini teratur dan aman dari segala macam masalah dan godaan duniawi tetapi kesudahannya menikmati kebebasan sepenuhnya untuk kehidupan di akhirat kelak.

"Bagi saya Islamlah, satu-satunya agama yang memenuhi segala kualiti sebagai agama yang paling baik".

Jawapan itu sangat mengejutkan tetapi dianggap tidak lebih daripada sebagai pengetahuan semata-mata. Sedangkan bagi Dr. Maharaj ia tidak lebih peperangan dalam diri yang membawakan beliau akhirnya menyerahkan diri kepada Islam, sebagai satu kemenangan besar yang mengeluarkan dirinya daripada kesesatan.

Begitulah kesannya apabila ilmu dikuasai. Walaupun pelbagai agama dikenali dan dipelajari namun ia tidak membuatkan hati Dr. Maharaj menjadi berbelah bagi. Malah yang beliau temui adalah kekuasaan Allah. Lebih-lebih lagi Allah dan kisah Nabi Muhammad ada disebutkan dalam agama-agama yang beliau kaji.

"Kecuali dalam ajaran Buddha dan Jainism, dalam semua ajaran agama yang lain ada disebutkan mengenai nama Allah dan Mohamad atau Ahmad. Malah dalam kitab Hindu sendiri, perkataan Ala terdapat di Bab Pertama dalam Rig Veda yang menjadi permulaan kepada empat huruf nama Allah itu.

"Begitu juga persamaan 'Moha-mmad' dan 'Ah-mad' untuk Nabi Muhammad dan Ahmad dan 'Kurdha-noo' turut digunakan dalam kitab Rig Veda yang merujuk kepada kitab suci al-Quran," ujarnya.

Tuesday, November 22, 2011

MENGAPA ORANG ISLAM SEMBAH KOTAK HITAM??


Oleh: Shuhairazi Janudin

Satu hari di majlis hi-tea Inter Faith Gathering di sebuah restoran mamak……

Missionary : Mengapa orang Islam, dia sembah kotak hitam ?

Pendakwah : Salah tu bro. Umat Islam sembah ALLAH bukan kotak hitam.

Missionary : Bukankah orang Islam sembah menghadap ke Kaabah, satu kotak berwarna hitam ? Apakah ALLAH itu dalam Kaabah ?

Belum sempat pendakwah menjawab …. Handphone N95 missionary berbunyi ….. Missonary menjawab panggilan telefonnya …. Pendakwah sabar menanti ….. Setelah Missionary selesai menjawab panggilan di N95-nya, dia merenung kepada Pendakwah …. Pendakwah tersenyum ….

Missionary : Mengapa tersenyum ? Bila awak hendak jawab soalan saya ?

Pendakwah : Erm … perlukah saya menjawab soalan awak ?

Missionary : Awak tak ada jawapan ?

Pendakwah : Bukan itu maksud saya. Tadi saya cuba gunakan teori yang awak gunakan untuk membuat soalan yang awak ajukan kepada saya. Saya dapati awak kurang siuman.

Missionary : Mengapa awak caka begitu ?

Pendakwah : Tadi saya lihat awak bercakap seorang diri, ketawa dan tersenyum seorang diri. Dan awak mencium handphone tu sambil cakap “I love you mom” …

Missionary : Saya bukan cakap seorang diri. Saya bercakap dengan emak saya. Dia yang telefon saya tadi.

Pendakwah : Mana ada emak awak. Saya tak nampak pun emak awak.

Missionary : Emak saya di Penang. Dia telefon saya, saya jawab gunakan telefon. Apa masalahnya ? (Nada suara Missionary semakin tinggi dan marah). Takkan itu pun awak tak boleh hendak fikir ?

Pendakwah : Boleh saya tengok handphone awak ?

Missionary menghulurkan N95nya kepada Pendakwah. Pendakwah mengambi N95 tersebut….. Pendakwah membelek-belek N95 tersebut …. Pendakwah menggooncang-goncang N95 tersebut sambil mengetuk-ngetuk N95 tersebut ke muka meja … Lantas …. Pendakwah menghempaskan sekuat hati N95 tersebut ke lantai ….. bersepaiiiiiiiiii …..

Merah padam muka Missionary menahan marah.

Pendakwah merenung muka Missionary sambil tersenyum ….

Pendakwah : Mana emak awak ? Saya tengok tak da pun. Saya pecahkan handphone ni pun tak da emak awak dalam handphone.

Missionary : MENGAPA AWAK NI BODOH SANGAT ? Teknologi komunikasi sudah maju. Kita boleh berhubung jarak jauh menggunakan talian telefon dan teknologi wireless. Awak tak guna otakkah ?

Pendakwah : Alhamdulillah (sambil tersenyum) …. Begitu juga halnya dengan ALLAH. Umat Islam menyembah menghadap Kaabah, bukan bermakna umat Islam menyembah Kaabah. Tetapi umat Islam menyembah atas arahan ALLAH. ALLAH mengarahkan umat Islam untuk sembahyang, kena menghadap Kaabah. Ini juga bukan bermakna ALLAH itu ada dalam Kaabah.

Begitu juga dengan awak dan telefon. Emak awak menelefon awak menggunakan handphone Nokia N95, ini bukan bermakna emak awak ada dalam N95 tu. Tetapi Syarikat telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau hendak cakap dengan emak melalui telefon kena dail nombor awak, barulah talian akan bersambung antara awak dan emak awak, dan awak boleh berbual melalui N95 walaupun emak awak tiada dalam handphone tu.

Kemudian Pendakwah bangkit dari kerusinya, mengeluarkan wallet, dan menghulurkan RM 1500 kepada Missionary … Nah ini duit untuk awak beli N95 yang baru …. Pendakwah terus meninggalkan Missionary yang masih kelihatan confuse …. Mungkin dia bingung. Bingung kerana Islam mempunyai jawapan kepada segala persoalan berbanding agamanya ……

Holocaust: Penipuan Terbesar Dan Perniagaan Yang Menguntungkan



Pada awal tahun 1935, beberapa buah kapal penumpang dengan diiringi armada kapal selam tentera telah berlayar secara rahsia dari Pelabuhan Bremerhaven, Jerman ke Haifa (Palestin). Kapal-kapal penumpang tersebut dipenuhi oleh rakyat Jerman dan beberapa Negara Eropah lain yang berbangsa Yahudi. Tertera pada badan kapal penumpang tersebut (kapal penumpang yang terbesar di kalangan kapal penumpang tersebut) perkataan Hebrew yang berbunyi Tel Aviv.

Peningkatan mendadak penduduk Yahudi di Palestin

Kesemua kapal penumpang tersebut mengibarkan bendera Nazi dengan lambang Swastika. Armada kapal selam tentera yang mengiringi kapal-kapal penumpang tersebut dikatakan mempunyai bendera Third Reich (bendera Nazi Jerman). Pemilik kapal Tel Aviv itu adalah orang Yahudi, merupakan salah seorang pemimpin dalam pergerakan Teutonic Zionist. Para pengendali kapal-kapal penumpang tertsebut merupakan pegawai-pegawai SS (satu organisasi dalam Nazi) dan juga para tentera Jerman. Misi ini berterusan sehingga bermulanya Perang Dunia Kedua. Para Yahudi yang dipindahkan tersebut telah diisytiharkan mati oleh Nazi Jerman sebagai korban Holocaust.

Nampak atau tidak bagaimana angka korban Holocaust dicipta?

Holocaust adalah peristiwa pemusnahan hampir seluruh bangsa Yahudi Eropah oleh Nazi Jerman dan sekutunya ketika berlakunya Perang Dunia Kedua. Orang Yahudi sering menyebut peristiwa ini sebagai Shoah, iaitu bermaksud malapetaka atau bencana hebat dalam bahasa Ibrani. Holocaust sendiri berasal dari bahasa Yunani, holo yang bererti seluruh, dan caustos yang bererti terbakar. Kononnya, Nazi Jerman dipercayai telah memusnahkan sekitar 6.3 juta orang Yahudi (angka yang direka selama ini oleh puak-puak Yahudi)

Pembunuhan Yahudi secara beramai-ramai adalah merupakan satu rancangan besar dan pembohongan paling besar yang mereka rancang sebelum tertubuhnya negara haram Israel, dengan adanya cerita pembunuhan beramai-ramai ini, dunia akan bersimpati pada kaum Yahudi yang kononnya ditindas.

Propaganda yang Dicanangkan oleh Yahudi dan Sekutu Barat Berkenaan Holocaus

Terdapat banyak bukti yang menafikan kewujudan Holocaust terhadap Yahudi.

Bukti Pembohongan Pertama

Dr. David Irving, seorang pakar sejarah Britain yang membuat kajian tentang Perang Dunia Kedua menegaskan Holocaust adalah mitos semata-mata. Malah, seorang lagi pakar sejarah Britain, Allan Bullock berkata, Hitler tidak pernah mengarahkan Yahudi dibunuh.

Dr. David Irving


Fakta ini disokong oleh pakar sejarah lain yang menyatakan tiada satu bukti kukuh Nazi melakukan pembersihan etnik seperti yang didakwa sama ada menerusi ribuan dokumen yang dirampas selepas perang atau kenyataan saksi.

Bukti Pembohongan Kedua

Pada Mei 1988, Irwing, membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.

Kem Tahanan Auschwitz


Malah apa yang mengejutkan kepada Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida di kesan dalam bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.

Tin yang mengandungi Zyklon-B ditinggalkan di kem tahanan


Pada 1991, kerajaan Poland mengulangi ujian ini dalam usaha menyangkal hasil penemuan Leuchter, tetapi mereka juga gagal menemui sebarang bukti peristiwa kejam itu berlaku.

Ramai Orang Mempertikaikan Kewujudan Holocaust

Bukti Pembohongan Ketiga

Kewibawaan mengenai dewan bunuh ini juga amat palsu. Kajian menunjukkan bilik ini hanya sekadar bilik biasa yang tidak kedap udara dan mempunyai ruang udara yang agak besar di lantai dan di bawah pintu. Jika benar Jerman menyalurkan gas dibilik terbabit, pasti racun ini turut mematikan tentera. Selain itu tiada peralatan lain bagi melakukan proses itu ditemui.

Meskipun dakwaan enam juta orang mati akibat gas beracun, tiada satu pun mayat yang dihimpunkan selepas perang sama ada di kubur besar atau reput di tepi kem tahanan diambil untuk dijalankan bedah siasat bagi membuktikan punca sebenar kematian mereka.

Kebanyakan mangsa yang maut itu adalah rakyat Jerman dan hanya segelintir berbangsa Yahudi.

Bilik beracun di Kem Auschwitz


Malah, kajian juga membuktikan tentera Jerman memerlukan masa selama 68 tahun untuk menyumbat tahanan dalam bilik beracun seperti di Auschwitz, bagi membunuh Lima juta Yahudi.

Bukti Pembohongan Keempat

Diari Anne Frank


Menurut pakar sejarah, Diari Anne Frank juga palsu kerana sebahagian daripada diari itu ditulis menggunakan pen yang belum lagi wujud pada zaman itu. Diari berkenaan menceritakan pengalaman Anne Frank sendiri sewaktu dalam tahanan Nazi dan pengalaman ketika berlakunya peristiwa "Holocaust".

Bukti Pembohongan Kelima

Seorang rakyat Perancis yang terselamat daripada kem Nazi ini, Paul Rassinier dalam bukunya Le Mesonge d’Ulysse (Pembohongan di Ulysse) pada 1949 serta buku Le Drame des Juifs Europeens (Drama Yahudi Eropah) pada 1964, menegaskan beliau tidak pernah melihat sebarang bukti Yahudi dibunuh beramai-ramai dalam bilik beracun.

Sementara itu, dalam buku tulisan profesor Universiti Northwestern, Amerika bertajuk The Hoax of The Twentieth Century, Dr. Arthur Butz, menegaskan meskipun ramai juga Yahudi yang dibunuh oleh Nazi, mereka bukan menjadi mangsa pembersihan etnik dan pembunuhan beramai-ramai.

Butz berkata, setengah juta mati dalam kem tahanan Nazi ketika Perang Dunia Kedua tetapi Yahudi merupakan sejumlah kecil daripada yang mati. Dan bukti ini diperkukuhkan oleh badan bebas yang ditubuhkan di Costa Mesa, California pada 1979 dan dikenali sebagai Institut Kajian Semula Sejarah (IHR).

Arthur Butz menyatakan bahawa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh manusia, tapi untuk proses menghilangkan bakteria pada pakaian. Ini dinyatakan di dalam buku yang ditulisnya, "The Hoax of the 20th Century: The case against the presumed extermination of European Jewry" pada 1976.

Dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa orang yang menyangkal kewujudan Holocaust. Di antaranya adalah pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel dan David Irving.

Tetapi hampir kesemua yang menafikan kewujudan Holocaust ini dimasukkan kedalam penjara. Ernst Zundel dihukum 5 tahun penjara. Seorang peguam, Herbert Schaller, menghujah bahawa semua bukti tentang adanya Holocaust hanyalah berdasarkan pengakuan mangsa-mangsanya sahaja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel juga pernah ditahan pada tahun 1985 dan ditahan lagi pada 1988 dalam kes yang sama. Penahanan ini bertentangan dengan apa yang dilaungkan oleh negara barat tentang kebebasan berpendapat.

Bukti Pembohongan Keenam

Seorang sejarawan Yahudi, David Cole telah melawat Auschwitz pada tahun 1992. Dalam lawatannya itu beliau sempat bersoal jawab dengan Ketua Muzium Hplocaust di kem itu, Dr. Fransiszek Piper.

Dalam temuramah itu, Piper mengakui bahawa bilik gas beracun yang ditunjukkan di kem itu untuk tontonan berjuta pelancong dunia, sebenarnya diubah suai oleh tentera Russia selepas perang. Berikutan itu, Cole menegaskan kenyataan Piper ini membuktikan kenyataan Irwing.

Bukti Pembohongan Ketujuh

Dalam sebuah perbicaraan yang dilangsungkan di mahkamah, Ketua Mahkamah Agung menyatakan bahawa Perbicaraan Nurmberg yang ditubuhkan bagi membicarakan pesalah jenayah perang Jerman sebenarnya adalah usaha unruk menghancurkan Jerman.

Pesalah jenayah perang Nazi pada perbicaraan itu yang sebelum ini menjadi Pemerintah Aushwitz yang juga merupakan Timbalan Fuhrer Rudolf Hess memberitahu beliau didera dan diugut untuk membuat pengakuan bahawa kem itu telah membunuh dua juta Yahudi di dewan bunuh beracun tersebut.

Adolf Hitler

Adolf Hitler merupakan orang yang dikatakan bertanggungjawab terhadap Holocaust ini merupakan keturunan Yahudi (sila baca Adolf Hitler Terbukti Berketurunan Yahudi). Dikatakan bahawa bapanya, Alois Hitler merupakan anak luar nikah di antara seorang Yahudi berpengaruh, Baron Rothschilds dengan pembantu rumahnya. Hitler juga merupakan penganut kultus kesyaitanan Thule dan Vrill.

Kultus Black Sun Thule

Beberapa Keraguan Yang Terdapat Dalam Watak Hitler Dan Nazi

1. Datuk kepada bekas presiden George Bush juga pernah memberikan bantuan kepada Hitler untuk berkuasa. Berikut adalah petikan dari artikel di guardian.co.uk:


“George Bush’s grandfather, the late US senator Prescott Bush, was a director and shareholder of companies that profited fromtheir involvement with the financial backers of Nazi Germany. “

Perscott Bush, Datuk kepada Bekas Presiden USA, George W. Bush

2. Ramai saintis NAZI yang diserap masuk ke dalam NASA.

3. Kedua-dua negara ini iaitu Jerman (NAZI) dan Amerika Syarikat mencetuskan visi globalisasi iaitu untuk menguasai dunia. Antara cita-cita Hitler adalah untuk memerintah dunia.

4. Adolf Hitler dipercayai adalah agen British dan pernah ke England pada 1912 untuk urusan latihan. Antara yang dipelajarinya adalah cara 'brainwash' manusia. Tempat latihannya adalah di British Military Psych-Ops War School, Tavistock, Devon dan di Ireland. Maklumat tentang Hitler ke England ada tercatat dalam buku catatan adik iparnya, “The Memoirs of Bridget Hitler” (1979). Semasa Perang Dunia Pertama, Hitler hanya menjadi ‘runner’ dalam askar Jerman dan pernah ditangkap 2 kali oleh askar British. Dia telah dikenakan hukuman oleh British Intelligence.

5. Jerman (NAZI) dan Amerika Syarikat telah membunuh jutaan manusia. NAZI bukan sahaja membunuh orang-orang Yahudi, tetapi juga orang-orang Poland, orang-orang Slavic. Orang Islam dan lain-lain

6. Hitler sendiri mempunyai darah campuran Yahudi. Dan 155,000 askar NAZI adalah berdarah Yahudi termasuklah seribu lebih pegawai-pegawai dan pegawai tertinggi. Yahudi yang manakah mereka bunuh?

7. Media menggembar-gemburkan Adolf Hitler membunuh 6.8 juta Yahudi tetapi di Eropah pada masa itu hanya mempunyai sekitar 3.5 juta orang berbangsa Yahudi sahaja.

Dengan menggunakan Holocaust sebagai modal perniagaan, Yahudi memperolehi keuntungan dari segi wang, material dan sokongan dalam menjalankan misi jahat mereka.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...