Kemarahan selalu membawa kehancuran dan malapetaka. Marah juga akan membuat seseorang gelap mata. Makanya marah itu sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus. Seseorang yang sedang marah auranya itu berubah pekat dan kelihatan jelek sekali. Pesona yang begitu indah berubah total jadi seperti pemangsa. Mengerikan bukan?
Dalam rumah tangga, apabila seorang suami bertabiat pemarah maka yang selalu jadi sasaran kemarahan adalah sang istri.
Sebagai seorang istri yang memiliki suami seperti itu hendaklah bersikap lebih sabar sehingga tahan kena marah, disamping itu senantiasa berdoa setiap waktu supaya sang suami menjadi seorang yang lembut penuh kasih sayang pada keluarga.
Marah itu adalah anasir api, yakni kejadian api pada seorang manusia. Tentu saja api itu mengandung hawa panas. Sejatinya, Panas janganlah dilawan dengan panas karena api ditambah api akan mengakibatkan kobaran bertambah besar. Bisa saja kobaran itu akan membinasakan seisi rumah bahkan menghanguskan bahtera rumah tangga yang sedang dibina.
Panas harus dihadapkan dengan air yang mengandung hawa dingin, karena dingin selalu mendatangkan kesejukan. Dengan hadirnya kesejukan maka kobaran api penyebab panas akan padam seperti API DISIRAM AIR.
Berikut ini amalan menyejukkan suami yang bertabiat pemarah:
“Bismillaahirrohmaanirroohiim
Alkariimul Waliyyul hamiid”
Caranya:
Bacalah amalan diatas beberapa kali ketika berhadapan dengan suami, lalu hembuskan dimukanya dengan tidak boleh diketahuinya.
Lakukan beberapa kali setiap ada kesempatan berhadapan dengan suami.
Bi’aunillah tidak liar dan tidak bengis lagi.