Wahai Ukhti Muslimah ..!
Kemusykilan kaum wanita yang terjadi pada
zaman sekarang ini adalah tentang cara berhias
mereka, senang berkumpul dan mengerjakan hal-
hal yang tidak berguna di pusat-pusat keramaian.
Semua itu merupakan perbuatan yang dilarang
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
Yang dimaksud dengan wanita yang senang
memamerkan perhiasannya adalah seorang wanita
yang senang menampakkan diri di hadapan lawan
jenisnya dengan segala keindahan yang
mengundang perhatian. Misalnya dengan
pakaiannya, ucapannya, cara berjalannya maupun
semua sikap yang mendatangkan laki-laki terpikat
kepadanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.
"Artinya : Dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang
dahulu".
Mujahid mengatakan. "Wanita yang keluar rumah
yang berjalan dihadapan laki-laki yang bukan
muhrimnya telah bertabarruj (bersolek) dengan
tabarruj jahiliyah.
Tabarruj adalah menampakkan keelokan tubuh dan
kecantikan wajah berikut pesonanya. Atau seperti
kata Imam Bukhari. "Tabarruj" adalah perbuatan
wanita yang memamerkan segala kecantikan
miliknya. Sedangkan Qatadah berkata. "Kaum
wanita memiliki kesenangan berjalan-jalan dan
sikap genit, dan Allah Azza wa Jalla melarang
semuanya itu".
Untuk menjaga masyarakat dari bahaya ini,
menjaga tubuh wanita dari tindak kejahatan,
menjaga mereka supaya tetap punya rasa malu
dan kehormatan dan demi menghindarkan jiwa
kaum laki-laki agar jangan sampai tertipu serta
tersungkur dalam kenistaan, maka Allah melarang
wanita dari menampakkan perhiasannya, Firman
Allah.
"Artinya : Katakanlah kepada wanita-wanita yang
beriman, 'Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
bapak mereka, atau bapak suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-puteri suami
mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-
putra saudara perempuan mereka, perempuan-
perempuan (sesama Islam), hamba sahaya yang
mereka miliki, pembantu laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan, anak-anak yang belum
mengerti melihat aurat perempuan. Dan janganlah
menghentakkan kakinya supaya diketahui
perhiasan-perhisannya yang tersembunyi. Dan
taubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-
orang yang beriman supaya memperoleh
keberuntungan".
Ingatlah wahai wanita Muslimah, akan firman
Allah "Dan janganlah menampakkan
perhiasannya". Perlu diketahui bahwa perhiasan
itu tidak tertentu pada satu bagian anggota tubuh
atau pakaian. Ayat tersebut secara tegas
menunjukkan bahwa setiap anggota tubuh bisa
jadi merupakan perhiasan dan sumber dari
timbulnya rangsangan dan wanita yang
bertaqwalah yang dapat menghargai hal itu, karena
alasan takut pada siksa dan murka Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia
menceritakan, Rasullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda.
"Artinya : Ada dua kelompok penghuni neraka
yang belum pernah aku melihatnya, yaitu : Suatu
kaum yang bersamanya cambuk seperti ekor sapi
yang digunakan untuk mencambuk orang-orang,
dan wanita-wanita berpakaian tetapi telanjang,
genit, kepalanya seperti punuk unta yang miring,
mereka tidak akan masuk surga, tidak juga
mencium bau surga, sesungguhnya bau surga
tercium dari jarak ini dan itu".
Saudariku, perhatikanlah ancaman yang sangat
menyeramkan dan juga adzab yang pedih itu bagi
wanita yang merasa bangga dengan
kecantikannya di hadapan laki-laki yang bukan
muhrimnya. Sejenak dia tampak bahagia dan
gembira, padahal di akhirat kelak, perbuatan itu
merupakan salah satu faktor diharamkannya
masuk surga, dan sebaliknya akan dimasukkan ke
dalam neraka.
Semoga Allah senantiasa memberikan ampunan
kepada Anda, Saudariku, atas kekhilafanmu
memperlihatkan perhiasan di hadapan laki-laki
yang bukan muhrim Anda, baik itu berupa
kesengajaan tidak mengenakan hijab yang telah
ditetapkan syari'at maupun dengan memakai
wangi-wangian pada setiap kali keluar rumah
supaya mereka mencium baunya. Sesungguhnya
semua itu akan mendatangkan siksaan pada hari
kiamat kelak.
Disalin dari buku 30 Larangan Bagi Wanita, oleh
Amr Bin Abdul Mun'in, terbitan Pustaka Azzam -
Jakarta.