Wednesday, May 18, 2011

Kisah Yahudi Masuk Islam

 

Ia adalah seorang Yahudi ketika Allah memberinya hidayah menjadi seorang muslim ia berubah menjadi orang yang tawadhu (merendahkan diri) dan sangat giat beribadah. Keislamannya begitu baik dan mendalam. Apakah rahasianya mengapa ia masuk islam?

Berkata Ashim bin Muhammad dalam kitab Lawami Anwar Qulub, “Pernah aku memiliki seorang pekerja yang beragama Yahudi, lalu aku melihatnya di kota Mekkah dalam keadaan merendahkan diri dan giat beribadah. Aku takjub dengan pengamalannya yang demikian baik terhadap ajaran Islam, maka aku tanyakan sebab yang membuatnya masuk Islam.”

Ia berkata, “Aku mendatangi Abu Ishaq al-Najuni An-Naisabud, saat itu ia sedang menyalakan api. Kedatanganku ingin menagih uangku yang ada padanya. Ia berkata padaku, “Masuklah islam, dan takutlah terhadap api yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. Aku berkata, ”Tidak ada masalah wahai Abu Ishaq, karena engkau juga akan berada di dalamnya”, Ia berkata, “Barangkali yang kau maksud firman Allah Subhanahu Wata’ala, “Dan tidak seorangpun diantara kamu kecuali akan memasukinya” (QS. Maryam ayat 71) Aku berkata : Benar..

Kemudian ia meminta bajuku, dan aku menuruti permintaannya. Lalu bajuku beliau bungkus dengan bajunya, setelah itu ia lemparkan ke dalam api. Di tunggunya hingga beberapa saat lamanya. Kemudia ia berdiri sambil merintih dan menangis, lalu masuk ke dalam api yang bergejolak. Ia mengambil bajuku di tengah perapian kemudian keluar dari lingkaran api. Perbuatannya itu membuatku takut hingga aku cepat-cepat menghampirinya, kulihat bajunya tidak berubah sedikitpun (baju beliau tidak terbakar/termakan api). Lalu ia membuka bungkusan bajunya, ternyata bajuku telah hangus menjadi arang (terbakar habis) di tengah bajunya sementara baju beliau tak di sentuh oleh api sedikitpun.

Kemudian beliau berkata, “Beginilah makna firman Allah Subhanahu Wata’ala, “Dan tidak seorangpun di antara kamu kecuali akan memasukinya (neraka), sesungguhnya hal itu di hadirat Tuhan-Mu adalah ketetapan yang tidak dapat di ubah” (Qs. Maryam : 71) Aku pun langsung masuk islam di hadapannya”.

Sumber: Lautan Air mata, Ibnul Jauzy, Pustaka Azzam, Jakarta.

[tweetmeme only_single="false"]