Nabi saw. bersabda yang artinya, ”Bila seorang hamba menghendaki kebaikan dunia belum melaksanakannya, maka akan ditulis baginya satu kebaikan.” (hari Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmizi). Jika kehendak itu adalah rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya, bagaimana malaikat itu bisa mengetahuinya?
Jawaban:
Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Sesungguhnya telah ada riwayat dari Sufyan bin Uyainah sebagai jawaban atas permasalahan ini. Beliau berkata, “Apabila seorang hamba berniat kebaikan, maka malaikat akan mencium bau harum. Dan jika seorang hamba berniat kejelekkan, maka malaikat itu akan mencium bau busuk.” (Dikeluarkan oleh Abu Syaikh sebagaimana dalam Al-Habaik hlm. 96 karya As-Suyuthi dari Hajjaj bin Dinar, beliau berkata, “Aku bertanya kepada Abu Ma’syar, ‘Seseorang yang berzikir (mengingat Allah) dalam hatinya, bagaimana malaikat mencatatnya?’ Beliau menjawab, ‘Mereka akan mencium baunya’.”)
Allah Maha Kuasa menjadikan para malaikat itu mengetahui yang ada dalam jiwa seorang hamba menurut apa yang Allah kehendaki, sebagaimana Allah berkuasa menjadikan sebagian manusia itu mampu mengetahui apa yang ada dalam diri seseorang. Maka sebagian manusia kadang Allah menjadikan baginya singkapan-singkapan. Artinya, terkadang Allah menjadikan pada sebagian manusia mengetahui apa yang ada di hati seseorang. Maka, bukankah malaikat yang diserahi tugas menjaga hamba itu lebih pantas Allah jadikan dia mengetahui hal (apa yang ada dalam hati hamba) itu.
Dan, sungguh telah disebutkan dalam firman Allah SWT, Dan, Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Qaaf: 16).
Sesungguhnya yang dimaksud dengannya adalah para malaikat, dan sungguh Allah telah menjadikan para malaikat itu mampu melontarkan pikiran/keinginan/ajakan pada diri seorang hamba. Sebagaiman Abdullah bin Mas’ud .a. berkata, “Sesungguhnya malaikat itu memiliki ajakan dan setan juga memiliki ajakan/seruan. Maka seruan malaikat itu adalah membenarkan yang hak dan menjanjikan kebaikan, sedakan ajakan setan adalah mendustakan kebenaran dan menjanjikan kejahatan.” (Dikeluarkan oleh At-Tirmizi dan An-Nasai dari hadis Ibnu Mas’ud).
Dan, sungguh telah tsabit dari Nabi saw. dalam hadis sahih, ”Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan Allah telah mempercayakan temannya dari golongan malaikat dan temannya dari golongan jin untuk selalu menyertainya.” Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Dan, kepada engkau juga, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ’Demikian pula aku, hanya saja sungguh Allah telah menolongku untuk menundukkannya, sehingga ia tidak memerintahkanku melainkan kepada kebaikan’.”
Maka, kejelekan yang dikehendaki oleh seorang hamba apabila hal itu datang dari bisikan/godaan setan, niscaya setan mengetahuinya.
Dan, kebaikan yang dikehendaki oleh seorang hamba, jika hal itu datang dari ajakan malaikat, niscaya malaikat juga akan mengetahuinya dengan cara yang lebih utama. Maka, jika malaikat ini saja mengetahuinya, tentunya para malaikat penjaga hamba lebih mengetahui perbuatan-perbuatan anak keturunan Adam a.s. (Fatwa Syekh Ibnu Taimiyah)
Sumber: Fatawa Muhimmah min Ajwibati Syaikhil Islam Ibnu Taimiyyah, Abdullah bin Yusuf al-'Ajlan