Wednesday, February 23, 2011

Hamba Yang Terakhir Masuk Syurga

 

image gambar sekadar hiasan

Berkata Imam Muslim rahimahullah di dalam Shahih Muslim diriwayatkan daripada, Abu Hurairah Radiallahu`anhu bercerita, bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah ShallallahuAlaihi wa Sallam, "Ya Rasul Allah, apakah kita boleh melihat Tuhan kita pada Hari Kiamat?".Maka beliau menjawab, "Apakah kamu merasa samar ketika melihat bulan pada malam purnama?" "Tidak, ya Rasulullah," Jawab mereka. "Apakah kamu merasa samar ketika melihat matahari yang tidak dilindungi awan?" tanya Rasul pula, mereka menjawab "Tidak." Rasulullah Shallalhhu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya kamu akan melihat-Nya dalam keadaan seperti itu." Pada Hari Kiamat nanti

Rasulullah bersabda lagi : Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia, lalu berfirman, "Barangsiapa yang dulu menyembah sesuatu, maka ikutilah dia." Oleh karena itu, maka para penyembah matahari kemudian mengikuti matahari, para penyembah bulan mengikuti bulan, dan para penyembah berhala lainnya mengikuti berhalanya. Dan tinggallah umat ini, termasuk orang-orang munafik. Allah datang kepada mereka dalam rupa yang tidak mereka kenali seraya berfirman, "Akulah Tuhanmu." Tetapi mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah darimu. Biarlah kami tetap di sini, sampai Tuhan kami datang menemui kami. Jika Tuhan kami datang, kami pasti boleh mengenalNya." Maka Allah pun datang dalam rupa yang mereka kenal seraya berfirman, "AkulahTuhanmu." Mereka menjawab, "Engkaulah Tuhan kami." Lalu terus mereka mengikutiNya. Dan ternyata apabila titian Shirath telah dibentangkan di antara dua pinggir Jahannam. Dan aku bersama umatku adalah yang pertama sekali melintasinya. Pada waktu itu tidak ada yang berbicara kecuali para Rasul.Dan doa yang selalu mereka ucapkan pada waktu itu adalah, "Ya Allah,selamatkanlah, selamatkanlah!"

 

image gambar sekadar hiasan

 

Sementara itu dari dalam Jahannam muncul kait-kait seperti duriduri pohon Sa'dan. Tahukah kamu pohon Sa'dan?" "Tahu, ya Rasulullah," jawab mereka. Rasulullah menerangkan, "Kait-kait itu seperti duri-duri pohon Sa'dan, hanya saja tidak ada yang mengetahui seberapa besarnya selain Allah. Kait-kait itu menyambar orang-orang sesuai amal mereka masing-masing. Oleh karena itu diantara mereka ada yang binasa gara-gara perbuatannya, dan ada yang berjaya melintasi." Manakala Allah memberi keputusan di antara hambahamba- Nya, dan hendak mengeluarkan beberapa orang penghuni neraka yang dikehendakiNya atas rahmatNya, maka Dia perintahkan para malaikat mengeluarkan dari neraka orang-orang yang dulu tidak menyekutukan Allah, yang mendapat rahmatNya, yaitu mereka yang dulu mengucapkan, "La Ilaaha Illallah". Para malaikat itu dapat mengenali mereka, meskipun mereka berada dalam api, dengan adanya bekas sujud pada anggota tubuh mereka. Memang, api menghanguskan seluruh tubuh anak Adam kecuali bekas sujudnya.

Demikianlah, mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaan hangus, lalu disiram air kehidupan (Maa' Al-Hayat). Maka mereka pun tumbuh bagaikan biji-biji yang tumbuh di antara sampah-sampah yang hanyut terbawa arus air. Sehinggalah Allah memberi keputusan di antara hambahambaNya, dan tinggallah seorang lelaki yang wajahnya selalu menghadap ke neraka. Dialah penghuni neraka yang paling akhir masuk syurga. Orang itu memohon, "Ya Tuhanku, palingkanlah wajah hamba dari neraka”. Hamba masih juga mencium baunya dan masih terasa terbakar oleh nyalaan apinya." Selanjutnya dia memohon kepada Allah permohonan-permohonan lainnya yang dia inginkan. Maka Allah pun bertanya, "Jika Aku penuhi semua permintaanmu itu, barangkali kamu masih akan meminta lagi yang lain?" Orang itu menjawab, "Hamba tidak akan meminta yang lain," lalu dia mengucapkan berbagai macam janji dan sumpah sekehendak hatinya kepada Tuhan. Dan oleh karenanya Allah memalingkannya dari neraka. Namun, ketika dia menghadap ke syurga dan melihanya, maka dia terdiam entah berapa lama sesuai kehendak Allah. Kemudian dia berkata, "Ya Tuhan, sampaikan hamba ke pintu syurga." "Bukankah kamu tadi telah mengucapkan berbagai janji dan sumpahmu, kamu tidak akan meminta apa pun selain yang telah Aku berikan?" tanya Allah. "Celaka kamu, hai anak Adam, betapa curangnya kamu ini!" "Ya Tuhanku," kata orang itu, dan selanjutnya dia memohon kepada Allah dan memohon, hingga akhirnya Allah berfirman, "Jika Aku penuhi permintaanmu itu, barangkali kamu masih akan meminta kepadaKu yang lain lagi?". "Tidak, demi keagunganMu," kata orang itu, lalu dia mengucapkan kepada Tuhannya berbagai janji dan sumpah sesuka hatinya.

 

image gambar sekadar hiasan

 

Allah pun menyampaikan dia ke pintu syurga. Dan ketika orang itu berdiri di depan pintu syurga, maka nampak olehnya syurga yang begitu luas. Dia melihat keindahan dan kesenangan yang ada di dalam sana. Dan dia pun terdiam selama yang dikehendaki Allah, kemudian dia berkata, "Ya Tuhanku, masukkanlah hamba ke syurga." "Bukankah kamu tadi telah mengucapkan berbagai janji dan sumpahmu, tidak akan meminta selain yang telah Aku berikan?" tanya Allah Ta'ala. "Celaka kamu, hai anak Adam, betapa curangnya kamu ini!" Orang itu berkata, "Ya Tuhanku, hamba tidak ingin menjadi makhlukMu yang paling celaka." Lalu dia memohon dan memohon kepada Allah, sampai Allah tertawa karenanya, kemudian berfirman kepadanya, "Masuklah ke surga." Maka orang itu pun masuk ke surga, lalu Allah berfirman kepadanya, "Berangan-anganlah!" Maka dia pun meminta kepada Allah dan berangan-angan, sampai Allah sendiri mengingatkan dia begini begini, sampai berakhir segala angan-angannya. Maka Allah pun berfirman, "Kamu memperoleh itu semua(apa yang diangan-angankan), dan ditambah lagi dengan yang seperti itu."

Atha' bin Yazid mengatakan, bahwa waktu itu Abu Sa'id bersama Abu Hurairah, sedang dia tidak membantah apa pun dari hadithnya(apa yang Abu Hurairah riwayatkan) itu. Sehinggalah Abu Hurairah mengatakan, bahwa Allah berfirman kepada orang itu: "Dan ditambah lagi dengan yang seperti itu," maka berkatalah Abu Sa'id, "Dan ditambah lagi sepuluh kali ganda, hai Abu Hurairah." Jawab Abu Hurairah, "Aku tidak hafal kecuali perkataan, 'Kamu memperoleh itu semua, dan ditambah lagi dengan yang seperti itu." Abu Sa'id berkata, "Aku bersaksi bahwa aku hafal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sabdanya, 'Kamu memperoleh semua itu, ditambah sepuluh kali lipatnya.'" Maka Abu Hurairah berkata (melanjutkan ceritanya), "Orang itu adalah orang yang terakhir sekali masuk syurga."

Demikianlah lafaz hadith menurut Muslim dari jalur Abdur Razzaq, dari Ma'mar, dari Hammam, dari Abu Hurairah. Kemudian hadith ini dikeluarkan pula oleh Muslim dari riwayat Atha' bin Yasar dan lainnya, dari Abu Sa'id. Dia sampaikan hadith itu selengkapnya yang panjang seperti tadi, dimana terdapat kata-kata, "Sesungguhnya Dia memberikan semua itu dan sepuluh kali lipatnya." Dan menurut sebagian ungkapan: Bahwa orang itu berpindah dari neraka menuju pintu surga dengan menempuh tiga tahap. Pada tiap tahap, dia duduk di bawah sebatang pohon. Pohon yang satu lebih baik daripada pohon sebelumnya. Demikian pula hadith ini diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Mas'ud, dimana terdapat kata-kata: "dan sepuluh kali lipatnya," seperti yang dihafal oleh Abu Sa'id. Wallahu Subhanahu A'zhamu wa Akram. Begitu pula yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu Mas'ud, juga terdapat kata-kata, "Dan sepuluh kali ganda", .

HR. Muslim dalam Shahihnya 2/64-65. dan Al-Bukhari dalam Shahihnya 8/118

(Disalin dan disusun kembali oleh: Abu Ayyub dari Terjemahan Ringkasan An-Nihayah (Huru-hara Hari Kiamat, hal. 417-429), Peringkas dan Muhaqiq: Muhammad Ahmad Abdul Aziz,; Penerbit: Pustaka Al-Kautsar)

[tweetmeme only_single="false"]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...