Friday, August 6, 2010

Jauhi Bomoh & Saranan

 

Pertama: Usahalalah dengan Berdoa kepada Allah dengan menyebut Nama-namaNya dan Sifat-Nya.

Allah berfirman:

"Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalakanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."(QS. Al-A'raaf : 180)

Caranya, seorang hamba ketika berdoa kepada Allah, terlebih dahulu menyebutkan nama-Nya yang sesuai dengan permintaannya; seperti menyebutkan nama Yang Maha Pengasih (Ar-Rahmaan), ketika ia meminta belas kasihan; atau menyebut nama Yang Maha Pengampun (Ghafuur), ketika memohon hajat ditemukan dengan anak dan lain-lain hajat.

Kedua: Berdoa dan bertawasul kepada Allah dengan iman dan tauhid.

Allah berfirman:

"Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). " (QS. Ali Imraan : 53)

Maka contohnya, berdoalah dengan menyebut : "ya Allah kami benar-benar beriman denganMu dan apa yang dibawa oleh RasulMu dan kami tolak syrik dan semua ramalan syirik para bomoh, kerana itu yang Allah tolonglah kami mempertemukan anak kami dalam keadaan sihat dan segera".

Ketiga: Berdoa dan bertawassul kepada Allah dengan Menyebut amal soleh.

Iaitu dengan cara seorang hamba memohon kepada Allah SWT melalui amalan paling ikhlas yang pernah dia lakukan, yang bisa diharapkan, seperti shalat, puasa atau membaca Al-Qur'an, atau kesuciannya dalam menjaga diri dari maksiat dan sejenisnya. Di antaranya seperti yang disebutkan dalam hadits Al-Bukhari dan Muslim tentang kisah tiga orang yang masuk gua, tiba-tiba pintu gua tertutup oleh batu besar. Lalu mereka berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amalan-amalan mereka yang paling diharapkan pahalanya.

Termasuk di antaranya bila seorang hamba bertawassul kepada Allah SWT dengan kefakirannya, sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Ayyub 'Alaihissalam:

"Inni Massaniadh-Dhurru wa Anta Arhamurrahimin."
(Sesungguhnya aku telah mengalami kesengsaraan dan Engkau adalah Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih..)

Atau dengan pengakuan seorang hamba terhadap kezhalimannya dan kebutuhan dirinya terhadap Allah sebagaimana diungkapkan oleh Nabi Yunus:

"Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazh zhalimin."
(Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Engkau; Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim..)

Maka doalah seperti : " Ya Allah kami sudah cukup menderita dengan ujian ini, ditambah dengan cercaan orang yang mencerca dan kami bersabar, maka ya Allah, temukan anak kami dengan segera ya Allah" . Inilah antara jenis doa yang kuat dan semakin maqbul berdasarkan ayat di atas.

Keempat : Memohon Doa Melalui Doa Orang Soleh Yang Masih Hidup.

Bertawassul melalui doa orang Islam yang masih hidup, menurut Al-‘Allamah Ibnu Taimiyah, telapun disepakati oleh ulama akan keharusannya, kerana ianya memang terdapat di dalam Al-Qur‘an dan hadis Nabi. Firman Allah Ta‘ala:

Ertinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."(Surah Al-Hasr: 10)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertawassul dengan ‘Umar bin al-Khattab Radhiallahu ‘anh. Dalam sebuah hadis disebutkan, bahawa ‘Umar bin al-Khattab berkata:

Ertinya: "Aku meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam untuk melakukan umrah. Nabi mengizinkan dan bersabda: Wahai Saudaraku, sertakan kami dalam doamu(ketika menunaikan umrah), janganlah engkau lupakan kami."(Riwayat At-Tirmizi)
JAUHI BOMOH SEJAUHNYA DALAM HAL INI

Bomoh atau dukun biasanya akan mendakwa mengetahui perkara ghaib seperti berita tentang perkara-perkara akan datang. Biasanya dakwaan tersebut bersandarkan perkhabaran yang dibisikkan oleh jin yang mencuri dengar ucapan para malaikat. Lalu dicampur-baurkan ucapan itu dengan ratusan kebohongan. Kemudian manusia mempercayai ramalan bomoh tersebut.

Masyarakat awam sepatutnya berwaspada dalam hal ini sebab bomoh kadang-kadang menzahirkan dirinya sebagai tukang ubat, peramal, ustaz, wali yang mampu melakukan beberapa perkara luar biasa seperti kebal dan lain-lain padahal mereka sebinarnya bukan wali Allah tetapi wali syaitan yang hanya akan merosak akidah umat.

Rasulullah s.a.w. bersabda :

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْئٍ فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا

Barangsiapa yang mendatangi bomoh untuk bertanya tentang sesuatu perkara lalu dia membinarkan apa yang bomoh itu katakan, maka tidak diterima solatnya selama empat puluh hari. ( HR Muslim )

Rasulullah s.a.w. bersabda lagi :

مَنَ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ )

Barangsiapa yang mendatangi bomoh lalu ia mempercayai apa yang bomoh itu katakan maka kafirlah ia terhadap apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. ( HR Abu Daud )

MENGGUNAKAN BOMOH MEMBAWA KEPADA SYIRIK :

Syirik lawan daripada Tauhid. Jika makna Tauhid : Meng-Esakan Allah S.W.T. dalam ibadat , maka makna syirik pula ialah memalingkan apapun jenis ibadat kepada selain Allah. Syirik adalah dosa besar yang paling besar daripada dosa-dosa besar lainnya. Di antara bukti betapa besarnya dosa syirik ialah sebagaimana berikut :

1. Allah tidak akan memaafkan dosa syirik.

Maksudnya : Dosa syirik adalah satu-satunya dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah di akhirat nanti jika ia tidak memohon ampun kepada Allah semasa hayatnya sebelum ia mati. Hakikat ini dinyatakan oleh Allah S.W.T. di dalam firman-Nya :

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (48)

Ertinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. ( Al-Nisa' / 4 : 48 )

2. Menghancurkan Semua Amalan

Walaupun banyak janji Allah tentang kelebihan atau fadhilat amalan, namun kita juga mesti peka bahawa terdapat juga perkara yang boleh merosak atau memusnahkan sesuatu amalan. Di antara dosa yang dapat merosakkan amal kebaikan ialah syirik. Ini sebagaimana firman Allah S.W.T :

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (65)

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( Al-Zumar : 65 )

3. Membawa Kehinaan.

Jika manusia terlibat dengan dosa syirik maka darjat mereka sangat hina. Mereka seolah-olah seperti sesuatu yang jatuh dari langit lalu disambar oleh burung dan diterbangkan oleh angin ke tempat yang sangat jauh. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam firman-Nya :

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ (31)

Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. ( Al-Hajj / 22 : 31 )

4. Diharamkan Masuk Syurga

Dosa syirik menjadi penyebab utama seseorang diharamkan daripada memasuki syurga dan dia kekal di dalam neraka selama-lamanya. Allah berfirman :

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (72)

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. ( Al-Maidah / 5 : 72 )

5. Zalim Paling Besar.

Maksudnya : Kalau adil bermakna meletakkan sesuatu pada tempatnya, maka lawan adil adalah zalim. Zalim maknanya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Mengapa demikian ? Kerana syirik bermakna mengurangi hak Allah dan menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Ini sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya yang dikhabarkan oleh Allah di dalam firman-Nya.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ ِلابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: " Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah binar-binar kezaliman yang besar ". ( Luqman : 13 )

[tweetmeme only_single="false"]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...