Thursday, June 17, 2010

MENINGGALKAN SHALAT FARDHU

Semua orang Islam sudah maklum bahawa shalat lima waktu adalah kewajipan utama lagi terpenting. Semua orang Islam laki-laki perempuan wajib mengamalkannya selama hidup.
Sama sekali tidak ada alasan atas kewajipan ini untuk ditinggalkan, kecuali orang-orang wanita yang sedang haid dan nifas.
Bila sudah sampai waktunya boleh saja shalat itu dikerjakan walau di mana kita berada, tidak kuasa berdiri betul, boleh mengerjakan dengan duduk, kalau terhalang duduk, diizinkan berbaring, pendek kata mesti dikerjakan.
Begitu pentingnya shalat ini. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengistilahkannya dengan tiang Agama dengan hadits:
Solat itu tiang Agama, solat itu anak kunci semua kebaikan.
Maka ketetapan dalam Islam barang siapa meninggalkannya dianggap melakukan pelanggaran besar, dengan sendirinya berdosa besar. Biasanya orang-orang yang meninggalkan shalat disebabkan oleh kesibukan-kesibukan lain, dengan kesibukan-kesibukan itu terkadang kewajipan shalat lima waktu sengaja diabaikan.
Wahai orang-orang beriman janganlah kamu diperlenakan oleh harta benda dan anak-anak kamu dari mengingat Allah, barang siapa berbuat demikian mereka itu orang-orang yang rugi.
Pada akhirat kelak tanggungjawab orang-orang meninggalkan shalat bukan kepalang beratnya, dan soal shalatlah yang mula-mula sekali diperiksa di hadapan pengadilan Rabbul jalil.
Firman Allah:
Apa yang menyebabkan kamu di dalam neraka Saqor, mereka menjawab kami bukan orang yang mengerjakan shalat dan bukan pula orang yang memberi makan fakir miskin.
Orang-orang yang disiksa dalam neraka Saqor itu hancur segala tulang belulangnya, kemudian tumbuh semula tetapi disiksa lagi terus-menerus hingga terasa benar segala sakit deritanya.
Di dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang penyiksaan terhadap orang-orang yang meninggalkan shalat, begitu juga dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Ditulis dalam kitab Al-Jawaqit wal jawahir, Tsabit al Bannany ada berkata:
"Bahawasanya orang-orang yang tidak suka bershalat, hidupnya tidak berkat dan menjadi fasiq, pada hari mahsyar nanti seperti babi hitam."
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
Diantara seorang hamba (orang Islam) dengan orang kafir (letak perbezaannya) meninggalkan shalat.
Menilik kepada keterangan-keterangan di atas nyata benar dosa orang-orang yang meninggalkan shalat yang begitu berat ancaman azabnya.
Kerana maklumlah keberanian orang-orang meniggalkan shalat, bererti berani melawan perintah Allah dan Rasulnya.
Mengandung erti pula memutuskan hubungan memunajat terhadap Allah yang maha mengetahui gerak-geri di dalam hati hambanya. Meninggalkan shalat lima waktu samalah ertinya dengan melanggar undang-undang Allah.
Berkata Syekh Thonthowi Jauhari dalam Al-Jawahirnya III: "Bahawa jumlah umat Islam yang tidak bershalat itu jauh lebih banyak daripada yang bershalat, itulah salah satu sebab yang menyebabkan kelemahan mereka turun-menurun, disebabkan kemuduran ilmu-ilmunya, menjadi merosot himmah amal-amal kebajikannya, menjadi hilang hidayat kecerdasaan akalnya."
Sebagai tambahan dalam huraian ini kita juga ingin membetulkan pendapat;
Yakni kalau kita hendak mengetahui kematangan Islam seorang Muslim lihatlah saja tentang shalatnya.
Selagi seseorang itu masih biasa mengabaikan shalat, menunjukkan Islam di dalam dirinya belum matang.
Sebaliknya, setiap orang yang taat ibadatnya menunjukkan Islamnya sudah matang benar.
Wallahu a'lam.

[tweetmeme only_single="false"]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...