Wednesday, June 1, 2011

Mengapa Manusia Menangis?

 

image

Sesungguhnya sebuah pesawat yang jatuh dari angkasa dengan segala isi dan orang-orang yang ada di dalamnya, sekonyong-konyong di samping mayat-mayat yang hangus itu terdapat bayi dan orang yang tidak apa-apa! Kenapa kita tidak mengakui takdir terhadap apa yang telah terjadi itu? dan mengembalikan kepadamu semua yang kita alami untuk dijadikan sebagai pelipur lara?

Seorang pakar motivasi Dale Carnegie mengajak kita berfikir untuk mencapai tujuan ini. Katanya: Kita dapat melakukan sesuatu untuk mengubah akibat dari apa yang terjadi 180 detik yang lalu, tetapi kita tidak mungkin dapat merubah peristiwa yang sudah terjadi! Hanya ada satu cara untuk memanfaatkan masa lalu, iaitu dengan membuat analisa yang tenang terhadap apa yang sudah terjadi, terhadap semua kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat dan menarik pelajaran daripadanya dan kemudian melupakannya!.

Seorang perempuan menceritakan kisahnya: Pada saat itu saya masih remaja, belum lagi mencapai usia dua puluh tahun. Tetapi saya sudah mengidap penyakit cemas. Saya selalu sedih dan makan hati atas perbuatan saya yang telah saya lakukan. Selesai ujian saya selalu tidak dapat tidur hanya berbaring saja sambil menggigit kuku jari sepanjang malam, ketakutan akan tidak lulus. Saya selalu hidup pada masa silam, pada hal-hal yang telah saya lakukan, dan selalu berharap agar saya telah melakukan hal-hal yang berbeza, memikirkan apa yang telah saya katakan dan berharap seandainya saya mengatakan lain dari apa yang telah saya katakan itu.

Sampai pada suatu pagi, semua pelajar di bawa ke sebuah taman. Seorang pensyarah membawa sebotol susu yang kemudiannya diletakkan dihadapannya di depan kami semua. Semua mata saling berpandangan dan bertanya-tanya dalam hati apa hubungan susu itu dengan pelajaran yang akan diterangkannya.

Tiba-tiba, pensyarah berdiri sambil memegang botol berisi susu dan melepaskannya hingga jatuh ke tanah, sambil berkata: "Jangan mengisi susu yang telah tumpah!"

Kemudian ia meminta kami semua melihat pecahan-pecahan gelas dan cairan susu telah meresap ke dalam tanah itu, lalu ia berkata: Cuba lihat baik-baik, saya ingin kalian meresapkan pelajaran ini di dalam hati untuk selama-lamanya. Susu itu telah hilang seperti kalian lihat, meresap ke dalam tanah. Tidak ada satu kekuatan pun mampu mengembalikannya walaupun hanya setitis! Dengan sedikit berfikir dan berlaku hati-hati, mungkin kita dapat mencegah kejadian tersebut, tetapi kini segalanya telah terlambat. Apa yang dapat kita kerjakan hanyalah menghapuskannya, melupakannya dan melanjutkan pekerjaan lain yang masih harus diselesaikan! Sungguh tepat sekali. Dan ke arah situlah hadith berikut menganjurkan:

"Minta tolonglah kepada Allah dan jangan menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan:
Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu! Tetapi katakanlah: Itu semua adalah takdir Allah, apa dikehendakinya dikerjakannya, sebab kalimat: Seandainya..... itu akan membuka pintu buat syaitan."

Kepada semua rakan-rakan sekalian semoga cara seperti ini kita melupakan masa silam dan memulai perjalanan hidup kita dengan penuh semangat dan harapan. Kepada mereka yang membenci atau irihati dengan setiap kebaikan yang cuba kita lakukan, berserahlah kepada Allah dan biarkan 'Dia' memberikan ganjaran yang setimpal di atas setiap perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai hambaNya yang tak berdaya kita serahkan diri memohon doa semoga 'mereka-mereka' ditunjukkan jalan yang benar, jalan yang diredhai...

Yang Lebih Baik

SATU impian lebih baik dari seribu mimpi.
satu kesedaran lebih baik dari seribu impian.
satu tindakan lebih baik dari seribu kesedaran.

Satu matlamat lebih baik dari seribu tindakan.
satu keikhlasan lebih baik dari seribu matlamat.

[tweetmeme only_single="false"]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...