Dari Tsabit r.a. dia berkata," Tatkala Nabi s.a.w diutus, maka iblis mengirim syaitan-syaitannya untuk menemui para sahabat baginda. Syaitan-syaitan itu datang sambil membawa lembaran catitan yang masih kosong.
Lalu iblis bertanya pada syaitan-syaitan itu ,"Mengapa kalian tidak menganggu mereka?"
Mereka menjawab,"Kami tidak pernah berhadapan dengan suatu kaum seperti halnya mereka." Tapi mereka berkata lagi, "Tapi sebentar. Siapa tahu dunia dibukakan kepada mereka, sehingga kita boleh menganggu mereka."
Dari Abu Musa, dia berkata,"Jika iblis menyebarkan para perajuritnya ke bumi, maka dia berkata, 'Siapa boleh menyesatkan orang Muslim, maka di kepalanya akan disematkan mahkota.'
Diantara perajuritnya itu ada yang melaporkan hasil usahanya, " Aku bisa menganggu Fulan sehingga dia menceraikan isterinya."
Dijawab,"Tapi dia boleh bernikah lagi."
Yang lain melaporkan,"Aku dapat menganggu Fulan sehingga dia derhaka."
Dijawab, "Tapi dia boleh berbuat kebajikan lagi."
Yang lain melaporkan,"Aku dapat menganggu Fulan sehingga dia berzina."
Dijawab, "Bagus."
Yang lain melaporkan,"Aku dapat menganggu Fulan sehingga dia minum arak."
Dijawab,"Bagus."
Yang lain melaporkan,"Aku dapat menganggu Fulan sehingga dia membunuh."
Dijawab,"Bagus. Bagus."
Ibnu Mu'aqqal berkata,"Aku pernah mendengar Wahb bin Munabbih berkata,'Seorang rahib bertanya kepada syaitan yang muncul dihadapannya, 'Sifat anak keturunan Adam yang paling mudah membantumu.'
Iblis menjawab,'Marah. Sebab jika seorang marah, maka kami boleh membolak balikkan sebagaimana anak kecil yang membolak balikkan bola.'
