Dalam Surah Al Qalam dikisahkan tentang seorang pemilik kebun
yang bersumpah akan memetik hasilnya di pagi hari, tetapi tidak
mengucapkan : "InsyaAllah". Ketika malam tiba, kebun yang luas
tersebut diliputi malapetaka oleh Tuhan tatkala si pemilik sedang
tidur nyenyak di dalam rumahnya.
Kebun yang digambarkan sedang mencapai puncak hasil untuk
dipungut hasilnya, dalam sekejab berubah sepenuhnya menjadi
hamparan hitam (kerana hangus) bagai malam yang gelap gelita.
Si pemilik kebun yang kemudian bangun di pagi harinya dan kemudian
pergi ke ladangnya untuk memetik hasil tanaman, sesekali berjalan
sambil bercengkerama dan bisik-bisik kesenangan. Pembicaraan
mereka sampai pada suatu ucapan: "Pada hari ini janganlah ada
seorang miskin pun yang masuk ke dalam kebunmu".
Pemilik kebun yang bangun pagi-pagi dan berniat menghalangi orang-
orang miskin untuk masuk kebun padahal pemilik kebun itu mampu
untuk menolong orang-orang miskin tetapi tidak dilakukan. Suatu
ketika si pemilik kebun terperanjat, tatkala mereka melihat keadaan
kebun itu sudah musnah dan sambil menggerutu mereka berkata:
"Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan)".
Mereka itulah orang-orang yang terhalang untuk memperoleh hasilnya
kerana angkuh.
Tetapi di antara pemilik kebun itu ada yang berkata dengan hati
bersih: "Bukankah aku telah mengatakan kepada mu, hendaklah kamu
bertasbih (kepada Tuhanmu)?".
Mereka lalu mengucapkan,: "Maha Suci Tuhan kami sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang zalim."
Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela
mencela. Mereka berkata:"Aduhai celaka kita, sesungguhnya kita ini
adalah orang-orang yang melampaui batas."
Para pemilik kebun yang akan menuai kebun tersebut kemudian
tersedar kembali, dan terpulang hatinya untuk dikembalikan kepada
Yang Maha Pencipta. Mereka berharap, mudah-mudahan Tuhan
memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik
daripada itu: sesungguhnya kita mengharapkan keampunan dari
Tuhan.
Kisah tersebut, memberikan gambaran jelas kepada kita tentang
bagaimana cepatnya, jika Tuhan menghendaki segala sesuatunya
terjadi pada diri kita atau sekeliling kita yang berkaitan dengan
nasib hidup di dunia. Dan tentu akan terjadi begitu sahaja dengan
sangat cepat.. Keangkuhan akan keberhasilan, sebagaimana
diperlihatkan oleh seorang petani akhirnya hanya menemui hasil yang
hampa belaka alias hanya menemukan hamparan fatamorgana saja. Itu
sama halnya dengan kita yang hendak meniti career dan optimis ingin
menuai prestasi kerana membanggakan dengan kemampuan diri
sendiri secara berlebihan tanpa memperhitungkan kemampuan pihak
lain, akhirnya hanya dihampiri rasa kecewa.
Manusia setelah menemui kegagalan jika tersedar kembali dengan
segera meminta perlindungan dari Yang Maha Pencipta, tetapi jika
tetap membusungkan dada untuk menyombongkan diri, situasinya akan
dapat membalikkan rasa optimis menjadi sebuah bencana dan
malapetaka yang dahsyat. Kemurkaan dalam membuat janji-janji dan
keinginan yang melampaui batas, dengan mengabaikan peranan orang
lain yang selama ini telah turut membantunya mencapai kejayaan
hanya akan membuatnya menemui kehampaan belaka.
Sesungguhnya mereka yang sewajarnya mendapatkan balasan imbalan
perlakuan yang baik dan santun, dan mereka selalu mengatakan
dengan kata-kata :"InsyaAllah engkau akan berhasil. Tetapi engkau
tidak membalas dengan perlakuan baik, nescaya kita akan kembali
kepada diri ketika sendiri. tersedar untuk bertaubat atau bahkan
kita terperosok menjadi sesat.
Ada dua pilihan yang harus diambil, segera bertaubat atau tidak.
Jika kita mengambil untuk bertaubat, tentu ada hikmah-hikmah yang
kita peroleh nantinya. Sedang jika kita tidak merasakan tersedar dan
menjadi sesat, maka kesesatannya yang akan kita temui di hari
kemudian. Perhatikan ayat-ayat lain dalam Surah Al-Qalam ini:
"Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat
Allah)"
"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang bahkan bersumpah lagi
hina"
"yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah"
"yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak
dosa"
"Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, kerana
dia mempunyai (banyak) harta dan anak"
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini
adalah) dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala".
Jangan sekali-kali berlaku sombong, walaupuni di negeri ini sudah
terjangkit 'wabah' membuat janji. Kita harus tetap bertaqarub kepada
Allah.
Ya Allah, bukakanlah ke atas kami hikmatMu
dan limpahilah ke atas kami khazanah rahmatMu,
wahai Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku.
Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku
"Seandainya engkau menyampaikan keburukan saudaramu,
Jika itu benar, maka bererti kamu sudah membuka aib saudaramu,
dan jika itu salah, maka engkau sudah melakukan fitnah "